Air dengan suhu 16 derajat Celsius ternyata paling efektif untuk mengembalikan hidrasi para peserta.
Dari penelitian tersebut, kondisi para peserta menunjukkan bahwa mereka tidak berkeringat lebih banyak dan lebih mudah untuk minum dibandingkan ketika harus menenggak air panas.
Meski mungkin masih memerlukan banyak penelitian pendukung, minum air dingin (dengan suhu setidaknya 16 derajat Celsius) saat cuaca panas nyatanya terbukti dapat membantu seseorang mengembalikan cairan tubuhnya.
Risiko yang dapat ditimbulkan jika terlalu sering minum air dingin.
Walaupun dapat mengembalikan cairan tubuh saat dehidrasi, air dingin juga menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan Anda. Apalagi jika Anda meminumnya terlalu banyak.
Sebaiknya, perhatikanlah suhu air yang Anda minum. Air yang terlalu dingin bisa-bisa menyakiti gusi Anda atau sistem pencernaan.
Oleh karena itu, usahakan untuk meminum air dengan suhu yang sama dengan ruangan Anda.
Nah, agar bisa lebih waspada terhadap dampak buruk yang ditimbulkan oleh air dingin, ini dia beberapa risiko yang muncul.
1. Sistem pencernaan memburuk
Seperti yang dilansir dari NDTV Food, air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah Anda.
Kontraksi tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap proses pencernaan ketika menyerap nutrisi. Saat mengonsumsi air dingin, fokus tubuh berubah, yaitu menormalkan kembali suhu tubuh Anda.
Normalnya, tubuh Anda memiliki suhu 37 derajat Celsius. Ketika meminum air dengan suhu yang lebih rendah, tubuh membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu tubuh Anda.
Oleh karena itu, ketika Anda minum air dingin, proses pencernaan akan tidak maksimal dalam penyerapan vitamin dan nutrisi.
2. Menurunkan detak jantung
Selain tidak baik untuk pencernaan Anda, minum air dingin juga bisa menurunkan detak jantung.