Ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan diri. Karena, ada banyak penyakit yang mengancam kehamilan, salah satunya hipertensi. Ada beberapa hal yang perlu diketahui soal hipertensi pada ibu hamil.
Ketua pelaksana 10th Scientific Meeting of Indonesian Society of Hypertension, dr. Tunggul D. Situmorang, SpPD-KGH, membagi hipertensi pada ibu hamil dalam dua jenis.
Jenis yang pertama ialah ibu yang sebelum hamil sudah menderita hipertensi. Sementara jenis kedua ialah ibu yang menderita hipertensi saat hamil.
“Untuk jenis yang pertama, hipertensi merupakan faktor risiko kehamilan. Setiap tindakan yang diberikan kepada ibu hamil harus berbeda dan memperhatikan efek dari hipertensi tersebut,” ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com dari Nakita.
Terlebih lagi saat hamil, Mama pasti mengalami kenaikan berat badan. Hal ini akan semakin menyulitkan Mama untuk mengontrol tekanan darah.
Pemakaian obat yang biasa Mama minum juga diperhatikan. Mintalah obat yang aman bagi Mama dan janin.
Mama yang menderita hipertensi saat hamil juga harus lebih hati-hati karena berdampak pada janin.
Hipertensi dapat memperlambat metabolisme di dalam tubuh.
Janin bisa mengalami kekurangan oksigen, yang mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembangnya kelak.
Hipertensi saat kehamilan juga biasa disebut keracunan kehamilan. “Hal ini rentan terjadi karena ibu hamil jadi sulit mengontrol makan dan jarang berolahraga,” ujar dr. Tunggul.
Mama perlu memerhatikan tanda-tanda hipertensi pada ibu hamil seperti, sering mengalami sakit kepala di bagian belakang, serta jantung mudah berdebar.
Dua jenis hipertensi pada ibu hamil ini sama-sama membutuhkan perhatian khusus bagi Mama. Hipertensi juga sangat memengaruhi proses kelahiran nanti. Jangan lupa terus konsultasikan diri ke dokter ya, Mam.
( Tribunnews.com/ Apfia Tioconny Billy/Nakita/Niken)