News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Akibat Luka Tusuk, Usus Wiranto Dipotong 40 Sentimeter, Peneliti Beberkan Risikonya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar video Wiranto ditusuk, Kamis (10/10/2019). Video direkam dari arah depan.

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Menkopolhukam Wiranto Ditusuk masih terus menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.

Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan, tim dokter menempatkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di ruang intensive care unit (ICU) setelah dia menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Pramono memperoleh informasi tersebut dari Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dr Mayen Terawan Agus Putranto yang ikut mengoperasi Wiranto.

"Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik, dan Pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi dan beliau sekarang menempati ruang untuk ICU untuk distabilkan," ujar Pramono di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Ia juga menyampaikan, Wiranto belum sadarkan diri karena baru selesai menjalani operasi selama 3 jam.

Namun kini kabar terbaru dibawa oleh Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Agus Zaini.

Menurutnya, usus halus Wiranto dipotong 40 cm.

Ilustrasi operasi -(Futures Platform)

Agus mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 sentimeter karena terluka.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus melalui keterangan tertulis, seperti dilansir Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
sebelumnya, diwartakan bahwa luka tusuk yang diterima Wiranto mengenai lapisan peritoneum yang berfungsi melindungi berbagai organ di dalam rongga perut.

Namun jika benar usus halusnya harus dipotong, berarti Wiranto mengalami reseksi usus halus.

Melansir laman Medlineplus.gov, reseksi usus halus adalah operasi untuk mengangkat bagian usus kecil yang dilakukan ketika bagian usus halus tersumbat, sakit atau mengalami kecelakaan.

Umumnya, pemotongan usus halus hanya berkisar 5 hingga 7,5 cm.

Pemotongan usus halus biasanya memakan waktu 1 hingga 4 jam.

Risiko untuk operasi ini meliputi jaringan menggembung melalui sayatan (hernia insisional), kerusakan pada organ-organ terdekat di dalam tubuh.

Bisa terjadi diare, masalah dengan ileostomi (usus penyerapan), jaringan parut yang terbentuk di perut dan menyebabkan penyumbatan usus, sindrom usus pendek (ketika sejumlah besar usus kecil perlu diangkat) yang dapat menyebabkan masalah menyerap nutrisi dan vitamin penting.

Bisa juga terjadi, anemia kronis, ujung-ujung usus yang dijahit menjadi satu terpisah (kebocoran anastomosis, yang mungkin mengancam jiwa), luka terbuka lebar, atau infeksi luka.

Agus Zaini menambahkan, saat ini kondisi Wiranto terus membaik. Meski demikian, Wiranto masih harus menjalani perawatan intensif.

"Alhamdulillah, pasca operasi kondisi Wiranto membaik, meski tetap harus menjalani perawatan. Ia percaya, bahwa Tuhan sebaik-baiknya tempat bersandar. Semoga Allah SWT tetap mencurahkan kasih sayang-Nya," lanjut dia.

Diberitakan sebelumnya, Wiranto ditusuk saat mampir di Alun-alun Menes, Pandeglang setelah setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Kamis (10/9/2019) siang kemarin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini