Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Mengajarkan anak cuci tangan sebagai bagian dari kebersihan tubuh, memproteksi mereka dari kuman jahat, yang mengundang berbagai penyakit dan bahkan berdampak pada kematian.
Kok bisa tidak punya kebiasaan cuci tangan menyebabkan kematian?
Seperti dijelaskan dr. Kanya Fidzuno, SpA, anak-anak masih belum mengerti kalau tangan adalah pusat kuman. Misalnya usai memegang mainan di atau bermain di luar ruangan.
Kemudian mereka kerap memasukan tangan ke dalam mulut yang kemudian menyebabkan kuman dengan mudah masuk ke dalam tubuh yang bisa sebabkan flu batuk bahkan diare.
Baca: Cara Christian Sugiono dan Titi Kamal Menumbuhkan Kebiasaan Cuci Tangan kepada Anak-anaknya
Baca: Bagaimana Mencegah Komplikasi Diabetes
Baca: 7 Bumbu dan Rempah yang Dapat Bantu Program Diet
Saat diare biasanya tubuh juga mengeluarkan cairan lebih banyak seperti saat buang air besar atau pun muntah sehingga menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi. Kurangnya cairan pada tubuh itulah yang bisa menimbulkan kematian.
“Bahwa tersering mengenai anak yaitu rotavirus penyebab diare karena dia air cair diselingi dengan muntah dan dehidrasi yang bikin kematian,” kata dr. Kanya di Acara Hari Cuci Tangan Sedunia di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
Dengan risiko tersebut penting untuk mengedukasi sejak dini kepada anak untuk tidak memasukan tangan ke dalam mulut kalau belum cuci tangan.
“Jadi dengan cuma cuci tangan dapat mengurangi angka kematian diare,” ucap dr. Kanya.
Tapi perlu diingat juga jangan karena masalah kebersihan anak dilarang utnuk bereksplorasi atau dilarang bermain diluar ruangan karena bisa membuat sistem imun di dalam tubuhnya tidak terbiasa melawan kuman jahat.
“Gakpapa kotor sehingga terjadi keseimbangan dalam tubuhnya karena ada sistem yang akan melawan kalau dilarang-larang nanti mudah alergi. Biarkan kotor tapi pas pulang jangan lupa ajak bersih-bersih,” pungkas dr. Kanya.