TRIBUNNEWS.COM – Difteri merupakan infeksi yang disebabkan Bakteri Corynebacterium diphteriae yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan.
Difteri merupakan penyakit yang bisa menular melalui kontak fisik langsung maupun dari partikel di udara yang terkontaminasi.
Mulai 1920-an, angka difteri turun dengan cepat di Amerika Serikat dan negara-negara lain dengan meluasnya penggunaan vaksin.
Di negara-negara endemik difteri, penyakit ini sebagian besar terjadi sebagai kasus sporadis atau dalam wabah kecil.
Difteri berakibat fatal pada 5-10% kasus dengan angka kematian lebih tinggi pada anak kecil.
Dalam dekade terakhir, ada kurang dari lima kasus difteri di Amerika Serikat yang dilaporkan ke CDC.
Namun, di negara-negara yang tingkat penggunaan vaksin penguatnya rendah seperti di India, masih ada ribuan kasus setiap tahun.
Pada 2014, ada 7321 kasus difteri yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara global.