TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polio menjadi salah satu penyakit menular menakutkan karena menyebabkan penderitanya yang terserang virus ini bisa mengalami lumpuh layu, hingga meninggal dunia.
Celakanya, Indonesia yang pada 2014 lalu pernah dinyatakan bebas polio, di bulan November 2018 kembali ditemukan serangan virus polio pada dua anak di Papua Barat, yang kemudian berhasil disembuhkan.
Untuk mendorong lagi kesadaran masyarakat akan bahayanya penyakit ini, Rotary Indonesia District 3410 kembali menggelar kegiatan kampanye melawan polio lewat kegiatan bertajuk 'End Polio Walk' yang dilangsungkan di arena Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, MInggu, 27 Oktober 2019.
Kegiatan kampanye 'End Polio Walk' ini diisi dengan kegiatan jalan sehat melibatkan member Rotary Indonesia District 3410 dan masyarakat mulai pukul 07.00 dengan mengambil start dari Bundaran HI Jakarta.
Kegiatan ini ini menjadi meriah karena diikuti oleh lebih dari 1000 peserta pendukung Gerakan Basmi Polio. Sebelum jalan sehat, acara diawali dengan senam Zumba Bersama dilanjutkan atraksi pencak silat dan pertunjukan marching band dari Universitas Indonesia.
Ketua Panitia End Polio Walk, District Governor Elect, Roziana Wiguna mengatakan, End Polio Walk merupakan bagian dari kampanye global End Polio Now yang rutin diadakan Rotary Indonesia.
Dia menyebutan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewajibkan virus polio harus nol atau tak ada sama sekali di muka bumi. Sebagai penanda memontum kampanye terhadap ancaman virus polio, tanggal 24 Oktober dinyatakan sebagai Hari Polio Sedunia.
“Kegiatan End Polio Walk yang diadakan bertepatan dengan Hari Polio Dunia merupakan kesempatan bagi kami Rotary Indonesia untuk mengkampanyekan semangat basmi polio dari muka bumi. Polio dapat dicegah dan harus diberantas untuk mewujudkan dunia yang bebas polio bagi generasi mendatang,” ungkap Roziana Wiguna.
Soni Sontani, Polio Koordinator di Rotary Indonesia Distrik 3410 menambahkan, kegiatan ini sengaja digelar di ajang Car Free Day dan dipusatkan di Bundaran HI agar masyarakat lebih peduli pada polio karena bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
"Polio merupakan jenis penyakit menular. Biasa ditularkan lewat kotoran yang kemudian menyebar. Virus polio bisa ditularkan melalui air, dan bisa terkena pada anak yang belum diimunisasi polio. Karenanta, program ini akan terus kita lakukan," Soni mengingatkan.
Roziana menjelaskan, perang terhadap polio masih terus berlangsung, meski hingga saat ini 99.9% polio telah hilang dengan diadakan PIN tahun 1995, 1996, 1997.
Sejak 1996 sudah tidak lagi ditemukan kasus polio. Hingga tahun 2005 terjadi wabah yaitu kembali timbulnya kasus polio karena tertular dari orang yang datang dari Nigeria, dan dengan cepat menyebar ke banyak daerah.
Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?
Epidemik ini kemudian segera ditanggulangi dengan PIN 2005, 2006 sehingga mulai 2006 tidak ditemukan lagi kasus polio.
Tahun 2014 Indonesia menerima sertifikasi dari WHO sebagai “negara bebas polio”. Namun di November 2018 kembali ditemukan kasus polio di Kecamatan Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Barat.
Temuan ini kemudian ditanggulangi dengan vaksinasi rutin bagi anak-anak kecil.
Terkait temuan terbaru ini, perang terhadap polio tidak akan pernah berhenti selama di dunia ini masih terdapat kasus polio.
Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan umumnya menyerang anak kecil di bawah usia lima tahun. Penyakit polio menyerang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Baca: Cerita Jonan Jelang Lengser dari Menteri, Istri Tanya, Nanti Mau Ngomong Apa Udah Siap Belum?
Kelumpuhan umumnya menyerang pada kaki, hingga pada kasus ekstrim dapat melumpuhkan otot pernafasan yang menyebabkan kematian.
Baca: Tangis Susi Pudjiastuti Pecah Saat Pulang Kampung ke Pangandaran, Ribuan Warga Menyambutnya
Anak yang menjadi korban serangan virus polio tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dicegah melalui vaksinasi.
Raju Dansingani, District Governor Rotary Indonesia D3410 menambahkan, kampanye End Polio Now ini telah berlangsung sejak 30 tahun ini.
Baca: Fotografer National Geographic, Sosok Penting di Balik Kecanggihan Quad Camera 64 MP Realme XT
Rotary Internasional bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Amerika Serikat Dana Anak Bangsa (UNICEF) serta Bill & Melinda Gates Foundation telah menerapkan strategi inovatif untuk mengatasi bahaya penyebaran virus polio yang mengancam anak-anak di mana saja.
“Melalui program kampanye PolioPlus yang dicetuskan oleh Rotary Internasional, jumlah kasus Rotary seluruh dunia telah turun hingga 99," jelas Raju Dansingani.
Hingga kini negara yang masih memiliki kasus aktif penyebaran virus polio adalah Afghanistan and Pakistan.
Kami berharap melalui kegiatan End Polio Walk ini, masyarakat semakin memahami bahaya polio serta pentingnya untuk melakukan vaksinasi polio,” tandas Raju Dansingani.