Gangguan ini umunya muncul pada seoarng remaja yang mulai beranjak dewasa.
Penyebab munculnya gangguan mental ini bermacam-macam, beberapa di antaranya adalah :
- Lingkungan. Kondisi lingkungan yang negatif dapat membuat seseorang mengalami gangguan ini, seperti pelecehan, bullying, penyiksaan.
- Genetik. Menurut penelitian, gangguan mental ini dapat diturunkan secara kenetik.
- Kelainan pada otak. Menurut penelitian, penyebab dari gangguan ini karena adanya kelainan fungsi dari zat kimia di otak yang berperan dalam pengaturan emosi.
- Ciri kepribadian tertentu. Beberapa tipe kepribadian tertentu berisiko mengalami BPD, misalnya kepribadian agresif dan implusif.
Baca: Mengaku Idap Gangguan Mental, Ariel Tatum Sempat Ingin Bunuh Diri, Ini Cerita Pilunya
Dilansir dari Hallosehat.com, pengidap BPD biasanya memiliki tanda-tanda sebagai berikut :
- Mereka miliki ketakutan serius terhadap pengabaian atau ditinggal.
- Mereka tidak dapat menjaga hubungan dengan stabil kepada orang-orang terdekatnya, seperti keluarga atau orang-orang terdekatnya.
- Mereka tidak menghargai dirinya sendiri.
- Mereka mempunyai perilaku yang implusif dan kadang berbahaya, seperti berjudi, menghamburkan uang, penyalahgunaan obat-obatan, berkendara dengan sembarangan.
- Mereka sering mempunyi keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
- Mood yang mudah berubah.
- Sering merasa hampa atau bosan.
- Memiliki pikiran yang paranoid.
Baca: Kerap Ingin Bunuh Diri,Ariel Tatum Tak Malu Datangi Rumah Sakit Jiwa dan Konsultasi Kesehatan Mental
Namun diagnosis BPD tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang, harus dilakukan ahlinya.
Penentuan diagnosis BPD dimulai dengan diskusi antara dokter dan penderita BPD tentang gejala yang dialami.
Kemudian dokter jga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga, termasuk riwayat gangguan mental.
Setelah melakukan langkah-langkah diagnosis, dokter akan menetapkan diagnosis penyakit yang diidap oleh pasien.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)