TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF), sebuah program CSR dari PT IDS Medical Systems Indonesia, kembali digelar di ICE BSD, Tangerang, bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional yang dihadiri Menteri Kesehatan Dokter Terawan dan dua mantan menkes serta Gubernur DKI Anies Baswedan, Sabtu (9/11/2019).
Ajang ini menetapkan juara 1, 2, dan 3 IndoHCF Innovation Awards III-2019 dari empat kategori yang dikonteskan.
Di kategori Inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), penghargaan
Platinum Award masing-masing dimenangi oleh Pos PSC 119 SIMPATIK (Sistem Pelayanan Cepat Emergency Medik) dari Kabupaten Bangka, Provinsi Kep. Bangka Belitung dan BESQUIT (Bandung Emergency Service Quality Innovation ) dari Bandung.
Penghargaan Gold Award kategori ini dimenangi oleh SIGAP (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Publik) PSC 119 Bantul, Yogyakarta dan PSC 119 Kota Cirebon, 'Sregep' sistem respon emergency Kota Cirebon, Jawa Barat.
Sedangkan di kategori Inovasi Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), pada sub kategori Program UKM, penghargaan Platinum Award dimenangi kader kesehatan 211 (2
Orang 1 Program Untuk 1 RT/Dusun) Menuju Rejang Lebong Sehat 2021 dari Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dan Gebrakan Pagi Berseri (PAGelaran aksI BERsama Sekolah sEhat
asRI) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Penghargaan Gold Award kategori ini dimenangi oleh Kampung Cerdik dari Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, serta Pepes Ikan Patin (Penyebaran Pesan
Informasi Kesehatan Pangan Aman Dan Depot Air Minum) dari Bontang, Kalimantan Timur.
Pemenang pada kategori Inovasi Alat Kesehatan, terbaik pertama diraih Penggunaan Fiksasi Pelvis Modifikasi C-Clamp Sistem UI-CM dalam Meningkatkan Clinical Service
dari Departemen Medik Orthopaedi dan Traumatologi RSCM-FKUI Kota Administrasi Jakarta
Pusat, Provinsi DKI Jakarta.
Terbaik kedua dan ketiga masing-masing diraih Gamma Allergen dan Gamma Chamber: sebagai solusi penyediaan alat diagnostik uji tempel di Indonesia dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Kota Yogyakarta, Provinsi DI Yogyakarta dan Sardjito Vac (Vacuum Assisted Closure) dari RSUP Dr Sardjito Kota Yogyakarta, DIY.
Di kategori Inovasi ICT Kesehatan terbaik pertama, ditempati e-Simpati
dari RSUD Jagakarsa, Jakarta Selatan, terbaik kedua Pemanfaatan
Aplikasi "Sayang Bunda" dalam Upaya Penurunan Kematian Ibu dari Dinas Kesehatan Kota
Semarang, dan terbaik ketiga Sistim Informasi Manajemen Remunerasi
Terintegrasi dari RSUD Koja, Jakarta Utara.
Selain empat kategori diatas, IndoHCF juga memberikan penghargaan bagi Juara Favorit yang dipilih netizen di platform Facebook dengan metode like terbanyak yang jatuh kepada POS PSC 119 Simpatik dari Kabupaten Bangka dengan total like sebanyak 1.564.
Sedangkan, artikel inovasi kesehatan terbaik kepada Desi Purnawamati dari LKBN Antara kategori Media Online dan Kristanto dari Rakyat Merdeka kategori Media Cetak.
Penghargaan lainnya, yakni kategori Inovasi ICT Kesehatan Sub Kategori Potential Newbie, terbaik pertama diraihLearning Platform For Healthcare (Avvecena) asal DKI
Jakarta, terbaik kedua oleh KakiDiabet Indonesia dari Jawa Timu, dan terbaik ketiga
Medical AI asal Jawa Tengah.
Tim juri yang melakukan penilaian berasal dari instansi dan asosiasi kesehatan antara
lain Kementerian Kesehatan RI, Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia (PKGDI) dan Perkumpulan Promotor & Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) dan lain-lain.
Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS mengatakan, era revolusi industri 4.0 melalui big data, artificial intelligence, ‘robotics’ dan internet of things memberikan tantangan nyata yang tidak mudah di sektor kesehatan sehingga butuh inovasi teknologi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan.
"Digitalisasi sudah masuk ke seluruh lini kehidupan masyarakat. Tentunya untuk sektor pelayanan kesehatan yang lebih baik kita perlu berbagai macam inovasi kesehatan dengan suntikan teknologi terbaik," ungkap Supriyanto.
Menurut dia, pesatnya perkembangan inovasi di bidang kesehatan akan mengurangi ketergantuan Indonesia terhadap produk kesehatan asal luar negeri, mulai dari peralatan di rumah sakit hingga obat-obatan yang dikonsumsi masyarakat.
Dengan demikian layanan kesehatan masyarakat dapat diperoleh dengan mudah dan murah serta penanganan pasien lebih berkualitas.
Sementara itu, CEO Aplikasi kesehatan online HaloDoc, Jonathan Sudharta mengatakan
keterlibatan Halodoc pada event ini merupakan bentuk dukungan Halodoc untuk Indonesia yang lebih sehat melalui pemanfaatan teknologi.
Sebagai mitra IndoHCF Innovation Award 2019, HaloDoc juga menggandeng beberapa investor untuk dipertemukan dengan peserta IndoHCF, khususnya untuk kategori Inovasi ICT Kesehata, sub kategori Potential Newbie.