Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan penghargaan pada 10 pegiat Stunting, Jumat (15/11/2019) di Ruang Rapat Utama KSP, Jakarta.
Diketahui Stunting merupakan kondisi dimana balita mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan rasio tinggi badan terhadap umur mereka jauh lebih rendah daripada angka rata-rata pada anak seumurannya.
Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting tertinggi ke-4 di dunia berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2018.
Presiden Jokowi sudah dari jauh-jauh hari menyatakan perang melawan stunting.
"Secara jujur saya harus mengakui, saat masuk KSP ada program pencegahan stunting. Saya tidak mengerti apa itu stunting. Akhirnya saya mengerti, stunting itu gagal tumbuh akibat kurang gizi di 1000 hari kehidupan," ucap Moeldoko.
Moeldoko melanjutkan Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti stunting harus tertangani baik.
Jika tidak, bakal membawa risiko berkepanjangan seperti anak Indonesia tidak punya daya saing, ketahanan keluarga maupun nasional menjadi tidak baik.
Untuk itu sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah, Moeldoko memberikan penghargaan serta uang pembinaan masing-masing Rp 10 juta bagi 10 pegiat stunting.
"Saya baca satu-satu profil pegiat stunting. Luar biasa inovasi yang telah dilakukan. Saya mewakili pemerintah ingin memberikan apresiasi pada mereka yang sudah kolaborasi dengan banyak pihak menghasilkan sesuatu yang nyata," tambah Moeldoko.
Berikut 10 pegiat stunting yang mendapatkan penghargaan :
1. Ratna Megawangi, istri dari Menteri Sofyan Djalil. Mendapatkan penghargaan karena menemukan konsep pendidikan holistik berbasis karakter.
Pengasuhan dengan cinta emosi positif bisa menstimulasi tumbuh kembang anak. B
ersama dengan sang suami, Sofyan Djalil mereka mendirikan 1300 PAUD di seluruh Indonesia.
2. Selina Patta Sumbu, Ketua Yayasan Sayangi Tunas Cilik yang membuat perubahan luar biasa kerja sama dengan KSP mengembangkan pendekatan, pencegahan stunting melalui posyandu ramah anak.
3. Diyah Puspitarini Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, organisasi Muhammadiyah untuk remaja yang aktif mendesak komisi VIII, IX, X menjadikan stunting sebagai program nasional.
4. Zack Petersen mengawali karir sebagai relawan membuat gerakan 1000 hari pertama kehidupan.
5. Robyn Soetikno milenial berprestasi Indonesia yang membuat aplikasi untuk ibu hamil "Moms Teman Curhat"
6. Stevia Angesty yang peduli dengan fasilitas Mandi Cuci Kaskus (MCK) lantaran prihatin dengan kondisi balita di Indonesia, kerap menderita diare akibat sanitasi yang buruk.
7. Meity Monteiro, bunda Paud
Baca : Kabar Buruk untuk Ahok? Arief Poyuono Ungkap Siapa Mafia BUMN Harus Dihadapi, Orang Lingkaran Jokowi
8. Aripin Ahmad, Dosen Ilmu Gizi IPB yang juga pegiat stunting asal Aceh. Membuat konsep Rumoh Gizi Gampong lalu diiadopsu menjadi bagian dari isi Pergub Aceh No 14/2019 khususnya upaya cegah stunting di level desa.
9. Noer Wulan Sari Kaban, banyak bersosialisasi di program pemberdayaan ekonomi perempuan. Bersama dengan Kopernik, dia mengembangkan program pemenuhan kebutuhan air layak minum dengan menggunakan saringan air.
10. Heri kurniawan, mahasiswa Universitas Pertamina Jakarta yang terpilih jadi Duta GenRe Indonesia Provinsi Jakarta tahun 2019. Aktif membagikan makanan sehat kepada peserta RPTRA dan Posyandu.