TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berniat menjadikan kebiasaan kerokan di masyarakat Indonesia sebagai potensi wisata kesehatan yang ditawarkan ke turis asing.
Dokter Terawan yakin kerokan bisa laku dijual jadi objek wisata karena metode menggaruk dengan bantuan benda tumpul seperti koin ini tidak ada di negara lain.
Keuntungan yang didapatkan pun bisa besar karena alat dan metode yang digunakan untuk kerokan sangat sederhana.
"Kita jual kerokan, jangan menyepelekan kerokan kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit, begitu keluar minum jamu, sudab berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi," tutur Menkes Terawan.
Lantas, semanjur apa kerokan bagi tubuh? Benarkah turis-turis asing akan tertarik.
Baca: Cegah Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Menkes Terawan Incar Wisatawan Asing dengan Kerokan
Baca: Ketika Mak Erot, Purwaceng dan Tongkat Ali Naik Kelas, Bakal Jadi Senjata Tarik Wisatawan Asing
Baca: Viral Video Suami Istri Kerokan di Atas Motor saat Berhenti di Lampu Merah, Aksinya Banjir Doa
Kisah warga Australia bernama Candise Raison dan suaminya, Matthew, saat berlibur ke Bali ini jadi contohnya.
Ia menceritakan kisahnya ini ke media Inggris, The Daily Mail, yang kemudian dilansir pada 5 Oktober 2018
Kepada The Daily Mail, Candise menceritakan, saat di Bali, ia dan suaminya merasa sangat kelelahan.
Matthew juga mengeluhkan rasa sakit di punggungnya kambuh.
Sudah 3 tahun belakangan, Matthew kerap mengeluhkan sakit di punggungnya yang kerap mengganggu.
Candice kemudian memanggil jasa pijat lewat aplikasi Gojek.
Setelah tiba giliran Matthew, pemijat Gojek itu kemudian menawari dia sesuatu.
Pemijat itu menawari, dia bisa mengeluarkan 'Naga Merah' dari tubuh Matthew.
Baik Candice dan Matthew tak paham dengan maksud si pemijat.