TRIBUNNEWS.COM - Kisah warganet yang menceritakan pengalamannya menggunakan asuransi kesehatan BPJS, viral di media sosial.
Peserta BPJS tersebut menerima tagihan lebih dari Rp 37,5 juta dari rumah sakit atas biaya perawatan sang ayah.
Biaya tersebut terdiri dari biaya perawatan selama tiga minggu di RS serta operasi besar selama 11 jam.
Adalah Terry Perdanawati, warga Yogyakarta yang kini tinggal di Minnesota, AS yang menulis cuitan viral di Twitter.
Lewat akun Twitter-nya, @tey_saja menceritakan pengalamannya memakai BPJS Kesehatan saat sang ayah di RS.
Saat itu, sang ayah merasakan nyeri di kaki hingga kakinya bengkak dan tidak bisa jalan sekali pada awal Desember 2019.
Kemudian, sang ayah diantarkan ke klinik yang merupakan faskes pertama dan dirujuk ke RS dekat rumah.
Dari RS tersebut, ayah Terry kemudian dirujuk ke RS yang lebih besar, yaitu RS Sardjito, Yogyakarta.
Sebab, ayahnya harus menjalani scan MRI dan kasusnya harus ditangani dokter spesialis saraf.
"Kemungkinan akan bedah saraf di tulang belakang."
"Fasilitasnya di RS kecil yg dkt rmh itu gak memadai, jadi harus ke RS Sardjito," tulis Terry.
Sehari kemudian, ayah Terry dibawa ke RS Sardjito dan langsung diminta opname serta harus operasi.
"Bpk nunggu hampir 2 minggu utk jadwal operasinya, sambil opname dan dipantau keadaannya oleh dokter."
"Kemudian operasi. Lalu seminggu lebih opname pemulihan," lanjutnya.
Alhasil, sang ayah berada di rumah sakit selama tiga minggu.
Setelah ayah dinyatakan sembuh, Terry menerima tagihan biaya perawatan dan operasi yang dikirimkan sang adik.
Total biaya yang harus dibayar Terry pun tak tanggung-tanggung, Rp 37.550.201!
Kaget dan syok jelas dirasakan Terry.
Namun, sedetik kemudian, ia malah bersyukur.
Ternyata, Terry tak perlu membayar sepeser rupiah pun alias Rp 0.
Pasalnya, biaya pengobatan dan perawatan sang ayah telah ditanggung BPJS.
Terry menambahkan, hal inilah yang menjadi alasan kenapa ia tetap membayar BPJS walau tidak sedang tinggal di Indonesia.
Ia ingin BPJS tetap ada agar orang-orang yang membutuhkan bisa terbantu.
"Eh nggak taunya, org yg membutuhkan itu ya termasuk orang tuaku juga," tulis Terry.
Ia juga berkisah, saat masih SMP kedua orangtua sakit dan tidak tahu persis berapa biaya pengobatannya.
"Tapi yg pasti tiba-tiba keadaan keuangan keluarga kami morat-marit," kata dia.
Hal inilah yang membuat sang ayah trauma sehingga saat jatuh sakit, ayah enggan ke dokter.
"Takut ntar keluar biaya mahal lagi," lanjutnya.
Bahkan ketika keluarganya bergabung menjadi peserta BPJS, sang ayah masih sangat susah untuk diajak periksa ke dokter.
"Baru setahunan ini akhirnya mau. Tapi ttp takut kalau nanti kena biaya besar."
"Aku bilang sih ya udah ntar kalau ada biaya-biaya biar aku yg usahakan. Biar Bapak santai aja."
"Ya walaupun kalau 37,5 jt juga aku ya gak ada duitnya juga sih ya," sambung Terry.
Beruntung, dengan adanya BPJS, semua biaya rumah sakit mulai perawatan, pengobatan, hingga operasi, gratis.
"Jadi aku gak pusing kudu sediain duit segitu langsung."
"Skrg tinggal semangat kerja aja buat lanjut bayar BPJS-nya aku dan keluarga. Semoga bermanfaat buat org lain juga," kata Terry.
Di akhir cuitan, Terry berucap terima kasih kepada netter yang sudah membayar BPJS.
Sebab secara tidak langsung, ikut membayari biaya pengobatan sang ayah.
Dalam cuitannya, Terry juga mengunggah slip tagihan pembayaran yang dikeluarkan pihak RS.
Di tagihan itu tertulis tagihan yang harus dibayar sebesar Rp 37.550.201.
Namun dalam kolom total harus bayar, tertulis angka nol.
Hingga berita ini diturunkan, Sabtu (4/1/2020), cuitan Terry itu telah di-retweet lebih dari 15 ribu kali dan dikomentari 866 netter.
Tak sedikit yang membagikan kisah serupa saat mereka memakai asuransi BPJS.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)