News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Persamaan Bahaya Rokok Elektrik dengan Rokok Konvensional

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rokok elektrik, vaping

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Rokok elektrik semakin populer di Indonesia. Bentuk, kemasan, hingga rasanya beragam.

Itulah yang kemudian semakin mengunggah para perokok konvensional mencoba mengubah kebiasaan mengisap rokok eletrik. 

Apalagi ditambah iming-iming kalau rokok elekrik tidak berbahaya dibandingkn rokok konvensional. 

Faktanya rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional sehingga mempengaruhi kesehatan tubuh.

Baca: Mahalnya Biaya Suntik Sel Punca Demi Awet Muda Bagi Kaum Sosialita Adalah Gengsi

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto menyebutkan ada tiga persamaan bahaya rokok elektronik dan konvensional.

1. Sama-sama mengandung Nikotin

Rokok konvensional maupun rokok elektrik  sama-sama mengandung nikotin yang bersifat adiksi sehingga membuat penggunanya ketahihan.

Baca: Jangan Anggap Sepele Air Kencing Berbusa

Harga Jual Rokok Eceran Naik 35 Persen Per 1 Januari 2020 Besok, Berikut Rinciannya (Pixabay)

Kalau sudah ketagihan maka jumlah nikotin yang diisap semakin banyak dan dapat memancing penyakit kardiovaskular seperti jantung.

“Kalau nikotin masuk ke dalam tubuh, dia akan masuk ke dalam pembuluh darah yang bikin penyakit kardiovaskular,” kata dr. Agus ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2020).

2. Sama-sama Mengandung Karsinogen

Nikotin yang terdapat pada rokok konvensional dan rokok elektrik mengandung zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker yang spesifiknya kanker paru-paru.

Paru-paru memang menjadi keganasan rokok karena prosesnya yang dihirup melaluo organ-organ saluran pernafasan.

“Kegiatan merokok juga adalah mengihisap, menghirup dan menginhalasai sehingga yang pertama kena saluran napas dan paru,” ucap dr. Agus.

3. Sama-sama mengandung toxic iritatif

Sifat toxic iritatif tidak hanya ada di rokok konvensional tapi juga di rokok elektrik yang risikonya merangsang peradangan di saluran pernafasan seperi saluran pernafasan akut (ISPA).

Penggemar rokok elektrik atau Vape menunjukan kebolehannya disela acara "I Choose to be Healthier" di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/12/2019). Roko elektrik tersebut terus diminati kaum milenial. Produk tembakau alternatif ini sudah menjadi sebuah industri yang bernilai hampir USD 2 miliar. Analis Ekonomi percaya bahwa nilai tersebut nantinya akan menyamai produk tembakau konvensional yg ditaksir sudah mencapai lebih USD 20 milyar. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

“Ispa itu lebih tinggi terjadi perokok, lalu berikutnya asma. Pada beberapa penelitian,  risiko-risiko itu juga muncul pada perokok elektronik,” pungkas dr. Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini