Laporan Reporter Kontan, SS. Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaktifkan kembali 100 rumah sakit rujukan flu burung di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi virus corona baru.
Lewat surat edaran, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes meminta rumah sakit tersebut meng-update kemampuan, logistik, dan standar operasional prosedur (SOP).
"Kami juga meminta Rumahsakit (RS) Infeksi Sulianti Saroso untuk mengecek kesiapan dan sebagainya, dan telah dikonfirmasi mereka sudah siap sarana prasarana sebagai rumah sakit rujukan infeksi nasional," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono seperti dikutip situs resmi Kemenkes.
RS Sulianti Saroso juga akan mengadakan webinar ke 100 rumah sakit rujukan. Selain itu, Kemenkes akan melibatkan rumah sakit swasta sebagai bagian dari penanganan bila terjadi kasus virus corona baru.
Saat ini, setiap hari ada kurang lebih 30 penerbangan dari China, baik langsung maupun transit, ke Indonesia. Jumlah penumpangnya sebanyak 4.500 hingga 6.000 orang.
Baca: Belum Ada Obat dan Vaksin Pencegah Pneumonia Akibat Virus Corona
"Intinya, kami menyiapkan segala hal dan menginventarisasi segala kesiapan di bidang kesehatan sebagai kesiapan Indonesia mencegah nCoV (novel Corona Virus)," ujar Anung.
Baca: Belum Ada Warga Indonesia yang Terkena Pneumonia Akibat Virus Corona
"Ini (virus corona) menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah, bukan hanya Pemerintah Indonesia tapi juga WHO (Badan Kesehatan Dunia)," beber Anung.
Kemenkes sudah mengundang berbagai pihak termasuk WHO untuk menyiapkan strategi untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru yang sudah menewaskan sembilan orang di China.
Karakteristik nCoV mirip virus yang memicu Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS). Virus yang berawal dari Kota Wuhan di China kini sudah menyebar ke tujuh negara.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Antisipasi virus corona, Kemenkes aktifkan kembali 100 rumahsakit rujukan flu burung