TRIBUNNEWS.COM - Empat fakta sup kelelawar, kuliner ekstrem dari Wuhan, China yang diduga menjadi penyebar virus corona.
Virus corona yang berasal dari Wuhan, China kini telah dikonfirmasi menyebar ke sejumlah negara.
Sebut saja Thailand, Australia, Singapura, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Kanada, Kamboja, Pantai Gading, Prancis, hingga yang terbaru Jerman.
Hingga Selasa (28/1/2020), sudah ada 4.474 kasus corona yang tersebar di beberapa negara dengan 107 orang meninggal dan 63 pasien dinyatakan telah sembuh.
Semua korban tewas berasal dari China dengan sebagian besar berasal dari Wuhan, Hubei.
Baca: Curhat Fakhri Husaini Tantang PSSI soal Timnas Indonesia Tolak Sembunyi di Balik Ketiak ShinTae-yong
Baca: INI Jumlah Gigitan Ular King Kobra, LIhat Foto dan Videonya hingga Pawang Ular Tewas Dipatok Kobra
Dikutip dari Kompas.com, virus corona diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra.
Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama.
Virus ini diduga bermula dari Pasar Wuhan yang terkenal menjual banyak jenis hewan, satu di antaranya kelelawar.
Oleh sebagian warga Wuhan, daging kelelawar diolah menjadi sup dan menjadi satu olahan yang disukai.
Namun sejak munculnya virus corona, warga diminta untuk tidak lagi mengonsumsi sup kelelawar.
Bahkan seorang presenter TV harus minta maaf setelah video makan sup kelelawarnya, viral di media sosial.
Merangkum dari berbagai sumber, inilah sejumlah fakta terkait sup kelelawar yang diduga menjadi penyebar virus corona.
1. Hidangan populer di Wuhan
Sup kelelawar menjadi hidangan populer di Wuhan.