News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penjual Rempah Terheran-heran, ''Baru Kali Ini Orang Beli Jahe Merah Sampai Antre''

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kios penjual rempah-rempah di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu, 4 Maret 2020. Dalam seminggu ini, jahe merah laris diburu warga karena dipercaya bisa menangkal virus corona.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komoditi rempah-rempah terutama jahe merah, temulawak dan kunyit kini menjadi primadona. Layaknya masker, keluarga rempah tersebut dicari warga ke sejumlah pasar tradisional.

Alasannya, ramuan jahe merah dan temulawan dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh sehingga terhindar dari penularan virus corona yang sudah masuk ke Indonesia.

‎Surani, pedagang rempah-rempah di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur bercerita bagaimana hebohnya warga mengantri demi membawa pulang jahe merah untuk direbus.

Ditemui Tribunnews.com di lapaknya, Rabu (4/3/2020) Surani mengakui sejak tiga hari terakhir barang dagangannya ramai dibeli warga. Bahkan warga rela mengantri demi jamu-jamuan tersebut.

"Awalnya saya juga bingung. Kok rame yang cari jahe merah dan temulawak. Bayangkan mba, mana ada sejarahnya beli jamu ngantri. Kemarin itu pembeli ngantri sampai sore," tuturnya.

Baca: Gubernur Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Hindari 2 Tempat Hiburan Ini, Mana Saja?

Perempuan asal Semarang ini baru mengetahui ternyata tengah viral resep jahe merah dipercaya bisa menangkal virus corona dari sang suami dan obrolan dari pembeli serta sesama pedagang.

Baca: Vietnam Berhasil Sembuhkan 156 Pasien Positif Corona, Ini Rahasianya

"Suami saya kasih tahu katanya lagi viral ramuan herbal jahe merah untuk menangkal corona. Pembeli juga bilang begitu, katanya direbus bareng kunyit, sereh, temulawak," tutur Surani.

Surani melanjutkan para pembeli ini rata-rata membeli sebanyak setengah hingga satu kilo jahe merah. Kemudian dicampur dengan temulawak, kunyit dan sereh untuk direbus.

Karena fenomena tersebut, Surani merasa diuntungkan. Dia senang, dagangannya ramai dibeli warga. Padahal biasanya yang menjadi pelanggan Surani hanya para penjual jamu.

"Saya senang saja, jahe merah sekarang seperti masker, banyak yang nyari. Biasanya yang beli dagangan saya, ya cuma tukang jamu," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini