TRIBUNNEWS.COM - Sebelum virus corona menyebar pada akhir Desember 2019 lalu, jabat tangan merupakan bentuk etika sopan santun di masyarakat.
Namun, sejumlah negara di dunia kini mulai mempertimbangkan etika cara menyapa yang baru sejak virus itu menjangkiti lebih dari 90.000 orang.
Pakar kesehatan sudah mengimbau agar kontak fisik diminimalkan demi menghindari terinfeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.
Baca: Simak Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 6 Negara Asia Tenggara
Dilansir AFP via The Guardian Selasa (3/3/2020), berikut merupakan cara menyapa pengganti jabat tangan di tengah penyebaran virus corona.
1. China
Di Beijing, ibu kota negara yang pertama kali melaporkan wabah tersebut, sebuah papan iklan menampilkan bentuk sapaan baru kepada warganya.
Otoritas menginstruksikan warganya untuk melakukan gestur gong shou, yakni menggabungkan kepalan di tangan kanan dengan tangan kiri yang terbuka.
Cara tersebut merupakan gestur tradisional yang sudah mengakar selama ribuan tahun di Negeri "Panda".
2. Perancis
Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran memerintahkan agar pelukan maupun ciuman pipi (cipika-cipiki) sebisa mungkin dikurangi.
Meski begitu, Presiden Emmanuel Macron sempat terekam bersentuhan pipi dengan Perdana Menteri Italia Gouseppe Conte di Naples pekan lalu.
Pakar gaya hidup Philippe Lichtfus mengatakan, jabat tangan sejatinya adalah perkembangan baru dalam kebudayaan manusia, yang dimulai di Abad Pertengahan.
Dia mengusulkan cukup dengan menatap mata orang yang ditemui merupakan bentuk sapaan.
3. Australia