TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC telah menambahkan 6 gejala baru virus corona, Business Insider SG mengabarkan.
Gejala baru virus corona tersebut yaitu panas dingin, mengigil, nyeri otot, sakit tenggorokan, serta kehilangan indra penciuman dan perasa.
Gejala-gejala tersebut masuk dalam daftar gejala baru Covid-19 di situs resmi CDC.
Gejala tersebut menambah total gejala umum menjadi 9.
Sebelum 6 gejala baru ini, hanya gejala berupa demam, batuk, dan nafas pendek yang dikategorikan sebagai gejala umum Covid-19.
Baca: Waspada Tiga Gejala Utama Infeksi Virus Corona Pada Anak-anak, Termasuk Nyeri Perut
Penambahakan daftar gejala baru ini adalah hasil dari pertimbangan dan pemikiran bahwa penyakit ini telah berubah.
Sebelumnya, 6 gejala baru itu hanya dikategorikan sebagai gejala yang "kadang-kadang muncul" atau gejala tidak umum.
Menggigil atau panas dingin juga sebelumnya dianggap sebagai gejala yang jarang, meskipun sudah ada beberapa kasus pasien Covid-19 yang mengalami gejala menggigil.
Contohnya ialah penyiar CNN Chris Cuomo, yang bahkan sampai menggigit gigi karena mengigil hebat akibat panas dingin.
Baca: 45 Poster Corona, Berisi Edukasi Pencegahan, Cara Cuci Tangan hingga Etika Ketika Sakit
Sementara itu, teori virus corona menyebabkan hilangnya indra pembau atau perasa sebelumnya telah didukung oleh bukti anekdotal.
Sebuah studi kasus baru-baru ini menemukan bahwa virus corona dikaitkan dengan hilangnya indra penciuman yang tiba-tiba pada seorang wanita dengan beberapa gejala lain, menunjukkan bahwa gejala itu bisa menjadi indikasi kasus COVID-19 yang ringan.
Gejala virus cenderung muncul antara 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus, menurut CDC.
Gejala parah dapat berkembang antara 5 hingga 10 hari setelah gejala awal muncul, penelitian menunjukkan.
Sejauh ini, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa gejala virus corona dapat sangat bervariasi.
Ada kasus mulai dari yang ringan sampai yang sakit kritis.
Baca: 60 Persen Orang yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Ternyata Tidak Menunjukkan Gejala
Ada pula sebagian besar pasien yang tertular mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Mengidentifikasi gejala yang kurang parah dapat membantu memperlambat penyebaran penyakit.
Pasien dengan gejala ringan mungkin tidak menyadari mereka terinfeksi dan malah menyebarkan virus ke orang lain.
"Pasien-pasien itu mungkin adalah hidden carrier yang sampai sekarang mengakibatkan cepatnya penyebaran COVID-19," menurut sebuah pernyataan dari para ahli telinga, hidung, dan tenggorokan The British Association of Otorhinolaryngology.
Sebanyak 80% kasus COVID-19 mungkin hanya menunjukkan gejala ringan, Business Insider sebelumnya melaporkan.
Gejala lain yang berpotensi dikaitkan dengan virus corona, meskipun belum ditambahkan ke daftar CDC, yaitu masalah pencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
Namun, saran CDC untuk gejala parah belum berubah.
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan yang tak terduga, ketidakmampuan untuk bangun, atau bibir / wajah kebiruan, segera hubungi dokter profesional.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)