TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak yang memiliki asma berat bisa dibantu dengan nebulizer yaitu alat bantu uap untuk meredakan sesak napas yang tiba-tiba kambuh.
Saat pandemi virus corona (covid-19) ini cara penggunaan nebulizer agak sedikit berbeda dibanding hari normal untuk mencegah penyebaran covid-19.
Dokter spesialis konsultan respirologi anak, dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K) menyebutkan pemakaian nebulizer disarankan dilakukan di udara yang terbuka misalnya pada bagian halaman rumah.
"Usahakan ketika anak butuh dinebulasi dilakukan di tempat terbuka, jangan dalam rumah. Bisa di halaman atau di teras yang udara terbuka," ungkap dr. Darmawan saat libe di instagram IDA, Selasa (5/5/2020).
Kemudian saat mesin nebulizer menyala atur jarak dari anak sekitar dua meter.
Mengapa harus diberi jarak? Ini karena saat nebulizer dinyalakan menghasilkan aerosol atau partikel kecil yang bisa menjadi sarana penularan virus.
"Mesin menyala usahakan yang lain menjaga jarak sekitar dua meter dari pasien sampai prosesnya selesai, kata dr. Darmawan.
Penggunaan nebulizer sendiri di rumah sebenarnya tidak wajib, karena bagi yang asmanya jarang kambuh bisa dibantu dengan menjauhkan pencetus asma seperti asap rokok, debu dan bulu-bulu halus.
"Kalau asmanya jarang-jarang tidak perlu nebulizer, yang lebih penting menghidnari pencetus asmanya. Kalau sering timbul perlu memiliki nebulizer sendiri," pungkas dr. Darmawan.