TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit asam lambung memang bukan masuk dalam kategori tinggi penyebab kematian di Indonesia.
Namun, tetap saja permasalahan di lambung tak bisa disepelekan lantaran itu bisa jadi faktor penyebab kematian.
Kondisi tersebut dijelaskan dr Nurlitha Sepadanianti.
Dia menjelaskan kematian akibat asam lambung memang tidak langsung menyebabkan kematian.
Tapi dalam jangka panjang, penyakit asam lambung akan menjadi tidak terkendali dan memicu gangguan pada organ tubuh lainnya.
Misalnya asam lambung yang semakin parah akan memancing pendarahan. Tanda-tandanya bisa dilihat dari nyeri di bagian perut dan feses yang berwarna hitam
Kalau pendarahan pasa lambung yang kalau tidak segera diobati akan menimbulkan pendarahan hebat di dalam lambung yang kemudian bisa menyebabkan kematian.
"Darah yang keluar dari tubuh kita terlalu banyak itu kalau dalam bahasa kedokteran bisa berujung kepada kematian," ungkap dr. Nurlitha saat live di isntagram RS Keluarga Sehat, Rabu (13/5/2020).
Selain pendarahan pada lambung, asam lambung biasanya kerap naik ke tenggorokan atau yang biasa dilakukan orang-orang dengan sendawa.
Gas lambung yang terpancing ke bagian atas dan melewati bagian kerongkongan itu bisa memancing luka atau menimbulkan kanker kerongkongan atau esofagus yang risiko pada kematiannya cukup tinggi.
"Kalau dibiarkan terlalu lama di sana memicu kanker esofagus atau kanker nasofaring itu kalau kita tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian juga sebenarnya berbahaya," kata dr Nurlitha.
Penyakit asam lambung tidak bisa disembuhkan, namun bisa diminimalisir supaya tidak kambuh dengan makan teratur, tidak berlebihan mengonsumsi makanan berlemak dan berminyak.