Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Orang yang sudah menjalami tindakan jantung seperti pemasangan cincin, operasi bypass, operasi katup jantung, maupun transplantasi jantung bisa saja kembali mengalami masalah jantung bahkan harus dioperasi lagi.
Risiko terjadinya tindakan jantung ini bisa terjadi kalau setelah operasi jantung tidak mengubah gaya hidup alias masih tetap melakukan kebiasan lama.
Dokter spesialis bedah torax dan kardiovaskular dr. Yan Effrata Sembiring Sp.BTKV menjelaskan kalau usai operasi jantung masih merokok, tidak olahraga dan minum obatnya tidak sesuai anjuran maka besar risiko kembali operasi jantung.
"Kalau sudah operasi tapi tidak ubah pola hidup, tidak ubah kebiasaan lama, masih merokok, olahraga enggak, obat on off stres berlebih saya yakinkan bisa butuh operasi lagi," ungkap dr. Yan saat webinar, Kamis (28/5/2020).
Dr. Yan juga mengingatkan untuk menghindari masalah jantung kembali hindari mengonsumsi junkfood tapi makan dengan gizi seimbang. Makan apa saja asal porsinya pas.
"Jadi buat ibu-ibu nih biasanya kalau suaminya abis operasi jantung suaminya dilarang makan ini makan ini kasihan nanti suaminya, ingat gizi seimbang sesuai porsi dan yang sehat," kata dr. Yan.
Baca: Tanda-tanda Darurat Sakit Jantung di Tengah Pandemi yang Harus Segera Dibawa ke Rumah Sakit
Baca: Nikita Mirzani Bangga Anak-Anaknya Mengerti Agama Tanpa Dipaksa, Si Sulung Sudah Lulus Pesantren
Olahraga dan aktivitas fisik juga sangat mempengaruhi kesehatan pasian pasca operasi jantung. Minimal lima kali seminggu sekitar 30-45 menit misalnya jalan disekitar komplek rumah.
"Bisa jalan disekitar kompleks gak usah sprint jalan aja tapi gak termasuk di jalan mall ya karenq intensitas beda. Kalau di mall kan berhenti sebentar sebentar, harus yang continue untuk menjaga kualitas," ungkap dr. Yan.
Kemudian bisa mengelola stres pun turut dianjurkan jangan sampai stres membuat imunitas tubuh menurun yang memancing timbulnya penyakit dalam tubuh.
"Sebisa mungkin stres dikurangi, karena habis pasang cincin tidak menjamin long life kalau teledor ya mungkin berisiko lagi," ungkap dr. Yan.