Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker paru merupakan salah satu stadium lanjut jenis kanker dengan insiden tertinggi.
Berdasarkan data WHO tahun 2014, insiden kanker paru pada laki-laki Indonesia mencapai 25.322 orang
Umumnya penderita tumor paru akan memeriksakan dirinya setelah mengalami sejumlah gejala. Hal tersebut merupakan langkah yang tidak tepat dan sangat tidak dianjurkan.
Sebelum timbul gejala penyakit akibat tumor paru, tahapan penting dalam penanganannya melalui deteksi dini.
Bahkan data menunjukan 97 persen harapan hidup pasien tumor paru sangat ditentukan oleh deteksi dini dan kemudian therapi teratur dengan langkah yang benar.
Baca: Manfaat Semangka, Kandungannya Bisa Cegah Kanker dan Turunkan Tekanan Darah
Penyampaian pemahaman ini dikemukakan dr. Maz Iza Ansyori Arsatt, Sp. BTKV (Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskular) dalam webinar diskusi kesehatan, akhir pekan lalu bersama manajemen RS Siloam Mataram.
Dalam diskusi itu, Ansyori turut mengemukakan penyebab tumor paru melalui kebiasaan merokok termasuk mengkonsumsi tembakau.
"Kebiasaan merokok, baik itu dengan tembakau atau alat Vape merupakan penyebab tumor paru hingga 80 persen. Sisanya 20 persen penyebab tumor paru didapat dari pasien pasif, yaitu orang yang terpapar asap rokok, termasuk pada anak dan bayi," ungkap Ansyori.
Hentikan kebiasaan merokok menjadi sebuah kalimat underline yang disampaikan berulang ulang dari dr. Ansyori pada kesempatan diskusi online tersebut.
Baca: Imbas Lockdown, Pasien Kemoterapi Kanker Pilih Lanjutkan Pengobatan di Dalam Negeri
Adapun mengenai topik deteksi dini sebagai langkah utama mencegah timbulnya tumor paru, dapat dilakukan dengan Annual cek up foto Rontgen dengan mengunakan LDCT (low dot ct scan) yang terbukti ber radioaktif rendah.
"Fasilitas Radiologi dimiliki oleh Siloam Hospitals Group, termasuk RS Siloam Mataram," ungkap Ansyori.
Dokter Spesialis paru di RS Siloam Mataram ini yang juga dosen ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram turut menerangkan beberapa hal yang akan gejala tumor paru (Lung Cancer), yaitu batuk berkelanjutan hingga kronis, batuk darah dan sesak napas (nyeri dada) termasuk sakit kepala yang berkelanjutan.
"Gejala gejala ini disebabkan minimnya deteksi dini. Bahkan gejala ringan yang sangat mungkin menyertai seperti kehilangan selera makan, sakit pada tulang dan sendi serta menurunnya berat badan dapat pula sebagai faktor adanya tumor di paru," katanya.
"Karena itu saya ingatkan sekali lagi pentingnya deteksi dini dan berhentilah merokok."