Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pusing yang tiba-tiba melanda apalagi tanpa sebab sangat mengganggu aktivitas karena aktivitas karena membuat sulit untuk konsentrasi saat bekerja.
Biasanya saat pusing dan ingin tetap melanjurkan pekerjaan, pilihan pertama adalah mengonsumsi obat-obatan pusing yang bisa dibeli di warung terdekat.
Tapi bagaimana fakta mediknya mengonsumsi obat warung saat pusing?
Baca: Bukan Hanya Masalah Saraf, Gangguan Pada Mata Hingga Stres Bisa Picu Sakit Kepala
Dokter Spesialis Syaraf, dr. Yonathan Andrean Sp.S menyebutkan boleh saja tapi satu atau dua kali saja meminumnya misalnya karena sedang terpepet waktu tidak bisa ke dokter.
"Untuk satu kali mungkin untik sakit kepala yang belum sempet ke dokter boleh lah pakai obat yang ada dirumah beli di warung atau apotek boleh," kata Yonathan, saat webinar bersama RS Eka Hospital beberapa waktu lalu.
Dr. Yonathan mengingatkan kalau sudah satu kali minum obat warung tapi pusing masih berlanjut disarankan untuk segera konsultasi ke dokter terdekat.
Baca: 5 Cara Sembuhkan Sakit Kepala Tanpa Obat, Termasuk Konsumsi Kafein
Pusing atau sakit kepala yang terus berlanjut bisa jadi bukan masalah sakit kepala biasa, mungkin karena masalah di jaringan otak atau organ lain dikisaran kepala.
"Kalau sakit kepala berlanjut dan gak hilang harus segera ke dokter, konsultasikan untuk dicari tahu sakit kepalanya apakah sakit kepala biasa cuma memang waktunya lama atau sakit kepala yang bahaya," kata dr. Yonathan.
Dr. Yonathan menjelaskan obat-obatan warung yang dikonsumsi lama dan tanpa rekomendasi dokter bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca: Penderita Hipertensi Kadang Tak Merasakan Sakit Kepala, Ketahui Gejala Lainnya
Bukan hanya masalah magh kalau dikonsumsi sebelum makan tapi juga risiko masalah lambung, jantung hingga darah tinggi.
"Jadi obat-obat sakit yang sering kita minum kalau dikonsumsi dalam jangka waktu lama kurang baik untuk kesehatan jantung terutama pada mereka yang berusia tua dan mengidap darah tinggi," pungkas dr. Yonathan.