TRIBUNNEWS.COM - Telinga adalah salah satu panca indera yang paling penting bagi manusia.
Telinga adalah pintu masuk untuk mendengarkan suara yang masuk.
Lalu bagaimana jika telinga mengalami nyeri secara tiba-tiba? Apa penyebabnya?
Menurut dr Agustinus HW Purba MKed (ORL-HNS) SpTHT-KL, ada beberapa penyebab telinga menjadi nyeri.
Bisa jadi karena iritasi atau ada kotoran di telinga.
Penyebab Telinga Nyeri
Dokter spesialis THT di Klinik THT Beatrix Medan, telinga terasa nyeri bisa disebabkan karena adanya kotoran di telinga yang terlalu keras.
Kotoran keras tersebut berpotensi mengiritasi liang telinga.
Telinga nyeri juga bisa disebabkan adanya pembengkakan di area liang telinga.
Pembengkakan ini bisa karena dikorek, ditusuk, ada jamur, binatang yang masuk, atau gigitan binatang.
Setiap binatang yang masuk berpotensi mengiritasi liang telinga.
Selain di sekitar liang telinga, rasa nyeri juga bisa saja terjadi di area gendang telinga bahkan langsung di gendang telinga.
Keluhan rasa nyeri di area gendang telinga biasanya berdenyut, seperti ditusuk-tusuk, tapi tidak sakit saat disentuh.
Inilah langkah pertama yang harus dilakukan apabila muncul rasa nyeri di telinga:
1. Minum obat anti nyeri
Obat anti nyeri yang aman dan jarang menyebabkan alergi adalah dari golongan paracetamol.
Anda bisa mengonsumsi paracetamol jenis sirup hingga paracetamol tablet yang memiliki dosis 500 mg.
2. Gunakan minyak makan
Apabila telinga nyeri disebabkan binatang, misalnya anak kecoak atau jangkrik, Anda bisa menggunakan minyak makan ke telinga.
Minyak berfungsi agar binatang terperangkap dan tidak bisa bernapas di dalam telinga.
Dengan begitu, hewan akan mati secara sendirinya dan tidak akan menyebabkan kerusakan atau mengganggu area telinga lagi.
Apabila binatang dibiarkan saja, dia akan terus bergerak, dan parahnya bisa merusak area gendang telinga.
Baca: Cara Mengobati Diare Secara Alami, Hindari Penyebab dan Kenali Gejalanya
Baca: Cara Mengatasi Jerawat, Tidur Cukup hingga Hindari Stres dapat Bantu Redakan Secara Alami
Bagaimana cara yang aman untuk membersihkan telinga?
Sebenarnya, telinga mempunyai sistem untuk membersihkan dirinya sendiri.
Di liang telinga bagian depan, terdapat bulu telinga serta ada kelenjar yang menghasilkan minyak dan kotoran telinga.
Kotoran telinga sebenarnya dihasilkan dari bagian depan telinga.
Maka normalnya bulu-bulu telinga akan bekerja mendorong kotoran keluar.
Begitulah sistem telinga dalam membersihkan kotoran di telinga.
Kotoran di telinga terdiri atas beberapa jenis seperti kering dan sedikit, kering dan tebal banyak, atau sedikit tapi lengket.
Ada juga yang tebal dan lengket, dan lainnya.
Jumlah dan variasi volume kotoran juga sangat banyak.
Billa kotoran telinga yang diproduksi terlalu banyak, keras dan lengket, hal ini menyebabkan bulu telinga tidak mampu membawa kotoran keluar.
Jika Anda mengalami hal seperti ini, dr Agustinus menyarankan untuk tidak mengoreknya.
Sebab bila dikorek, kotoran malah akan masuk ke dalam hingga lengket di gendang telinga.
Tindakan ini juga dapat melukai gendang.
Baca: Bagaimana Cara Mengatasi Susah BAB ketika Berpuasa?
Baca: Cara Mengatasi Bercak Berwarna Gelap atau Melasma pada Wajah yang Kerap Muncul Saat Hamil
Untuk kasus seperti ini disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter THT.
- Apabila ingin membersihkan telinga, dianjurkan hanya membersihkannya di bagian luar telinga.
- Bersihkan secara berhati-hati dan lembut.
Sebab area liang telinga sangat sensitif.
Apabila digosok dengan terlalu keras akan menyebabkan pembengkakan atau luka di telinga.
- Jangan menggunakan pembersih telinga yang berbentuk obat tetes.
Bila ada sedikit kotoran di liang telinga, obat tetes malah akan masuk ke dalam.
Hal ini menyebabkan kotoran dari luar lengket masuk ke dalam sehingga liang telinga malah tertutup.
Untuk menjaga kesehatan telinga, berikut hal-hal yang harus dihindari:
1. Jangan dikorek, makin dikorek makin beresiko menyebabkan luka di area liang dan gendang telinga
2. Penggunaan benda-benda yang masuk ke liang telinga.
Misalnya penggunaan earphone terlalu sering akan menyebabkan luka dan kotoran terdorong kedalam.
3. Syaraf pendengaran bisa rusak secara permanen bila mendengarkan suara yang bising atau suara yang terlalu kuat dengan durasi lama.
Misalnya pakai headset dalam jangka waktu yang lama atau kerja di tempat yang bising.
Solusinya, pakau pelindung atau pengaman telinga.
4. Pilek tidak sembuh juga dapat membuat gendang telinga bocor atau terganggu.
Sebab telinga memiliki saluran di belakang hidung yang saling mempengaruhi.
5. Tekanan udara yang terlalu kuat dan masuk melalui hidung ke kuping.
Jangan pernah menutup hidung lalu meniupkan udara ke dalam.
Hal ini dapat menyebabkan perobekan gendang telinga.
Selain tips secara medis, ada juga hal lain yang dapat dilakukan untuk merawat kesehatan telinga.
Dokter Agustinus menganjurkan untuk mendengarkan suara yang baik, misalnya doa atau bacaan kitab dari ajaran agama masing-masing.
Dengan mendengarkan hal yang positif dan hal yang menyenangkan dan penuh cinta, kesehatan telinga juga akan terjaga.
Bila hal positif dan penuh cinta masuk ke telinga, maka akan membuat telinga nyaman.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, Anda sebaiknya melakukan konsultasi langsung ke dokter THT terdekat.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)