News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurang Tidur Bisa Bikin Program Diet Jadi Sia-sia, Ini Penjelasan Ahli

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Menimbang Berat Badan.(oowomaniya.com)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai usaha dilakukan untuk menurunkan berat badan, di antaranya mengurangi asupan makanan manis, tidak makan daging, hingga olahraga rutin.

Namun usaha diet yang kamu lakukan bisa berujung sia-sia hanya karena kurang memperhatikan waktu istirahat alias kurang tidur.

Health and Nutrition Science di Nutrifood Research Center, Rendy Dijaya Muliadi menjelaskan kalau tubuh kurang tidur maka akan meningkatkan resiko penumpukan lemak sehingga berat badan susah turun.

Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal

Ilustrasi kurang tidur. (Essensialshealth)

"Kurang tidur tuh bisa meningkatkan risiko peningkatan lemak kalau sudah kurangi makan sama olahraga tapi istirahat hanya empat samapai lima jam apalagi begadang itu berat badan mudah balik lagi dan risiko meningkat," kata Rendy saat live bersama Nutrifood, Selasa (23/6/2020).

Baca: Mencari Makanan Sehat dan Bergizi di Warteg

Baca: Manfaat Kacang Mete untuk Kesehatan, di Antaranya Cegah Kanker, Dilengkapi dengan Nilai Gizi

Kemudian yang program dietnya sekalian untuk membentuk otot harus didukung juga dengan pola tidur, karena faktanya begadang bikin kadar hormon untuk pembentukan otot jadi menurun.

Siapa sangka stunting pada anak bisa dipengaruhi oleh gaya hidup kita di masa remaja? Ternyata, salah satu penyebabnya adalah cara diet yang salah. (Shutterstock)

"Kalau kurang tidur performa kekuatan otot menurun dan mempengaruhi kadar hormon untuk pembentukan otot. Ini baisa terjadi pada cowok yang udah olahraga dan makan benar tapi kurang tidur," ucap Rendy.

Adapun waktu tidur malam yang ideal adalah sekitar tujuh sampai sembilan jam atau mulai dari pukul 11.00 malam hingga pukul 07.00 pagi.

Baca: Tips Bersepeda saat Pandemi Covid-19, Sebaiknya Pakai Masker atau Tidak?

Kalau tidur cukup maka pembakaran dalam tubuh juga akan optimal seperti detoksifikasi dan juga untuk perbaikan sel dalam tubuh.

"Jadi selama istirahat ada repair, detoksifikasi jaringan dalam tubuh kita tubuh diistirahatkan, sekaligus pertumbuhan jaringan dan penyembuhan," pungkas Rendy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini