TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai wabah Listeria lengkap beserta gejala dan cara pencegahannya.
Sebelumnya, jamur enoki, bahan makanan yang kerap dikonsumsi oleh masyarakat telah dimusnahan pemerintah dikarenakan adanya bahaya yang terkandung dalam jamur tersebut.
Dikutip dari Cdc.gov, Jumat (26/6/2020) bukti epidemiologis, traceback, dan laboratorium menunjukkan bahwa jamur enoki yang dipasok oleh Green Co. LTD, perusahaan dari Republik Korea ini kemungkinan sebagai sumber wabah infeksi listeria.
Dilaporkan dari California, Hawaii, dan New Jersey, sebanyak 36 orang dari 17 negara dilaporkan terinfeksi, 31 orang menjalani rawat inap, dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu ada 6 kasus yang berhubungan dengan ibu hamil, dua kasus di antaranya mengakibatkan kematian janin.
Sementara itu, Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa jamur enoki memang terbukti mengandung Listeria.
Lalu apa itu Listeria?
Baca: Gejala dan Cara Pencegahan Infeksi Listeria, Bakteri yang Disebut Terdapat pada Jamur Enoki
Baca: Bakteri Listeria pada Jamur Enoki Berbahaya? Ini Gejalanya Apabila Terinfeksi, Termasuk Demam & Mual
Dilansir Medical News Today, Jumat (26/6/2020) Listeria merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi listeriosis.
Terdapat 10 spesies Listeria yang berbeda, varian yang paling umum berdampak pada manusia adalah listeria monocytogenes.
Listeria menyebabkab sekitar 1.600 penyakit dan 260 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya, melebihi tingkat kematian di Salmonella dan Clostridium botulinum.
Tingkat infeksi tersebut relatif stabil selama beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan sekitar 20-30 persen kasus listeriosis berakibat fatal.
Gejala
Gejala awal listeriosis mungkin tidak begitu terasa untuk beberapa waktu.
Masa inkubasinya bervariasi, berkisar antara 11-70 hari setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Listeria.
Berikut ini gejala-gejala infeksi Listeria yang berlangsung 1-3 hari:
- Nyeri otot
- Demam
- Gejala seperti flu
- Mual
- Diare
Bagi kebanyakan orang, infeksi Listeria akan berlalu tanpa disadari.
Namun, pada beberapa lainnya infeksi tersebut juga dapat menyerang sistem saraf di mana gejalanya meliputi:
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Leher kaku
- Tremor dan kejang-kejang
- Kehilangan keseimbangan
Pada seseorang yang rentan, listeriosis dapat menyebabkan infeksi darah yang serius (septikemia) atau radang selaput di sekitar otak (meningitis).
Jika infeksi listeriosis menyebar ke otak, hasilnya bisa parah dan mungkin juga bisa menyebabkan seperti berikut ini:
- Kelumpuhan saraf kranial: Kelumpuhan dan tremor.
- Ensefalitis: Peradangan otak.
- Meningitis: Peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
- Meningoensefalitis: Kombinasi meningitis dan ensefalitis.
- Abses serebral: Penumpukan nanah lokal di dalam otak.
Baca: Sejarah Jamur Enoki, Pertama Tumbuh hingga Kini Jadi Penyebab Wabah Listeria
Baca: Diduga Ada Bakteri Listeria, Importir Diminta Tarik dan Musnahkan Jamur Enoki Produksi Korsel
Baca: Asal Bakteri Listeria pada Jamur Enoki, Ternyata Dapat Mengakibatkan Penyakit Listeriosis
Sementara bagi wanita hamil, infeksi listeriosis 10 kali akan lebih rentan daripada kebanyakan lainnya yang tidak hamil.
Seorang ibu yang terinfeksi listeria mungkin tidak menunjukkan gejala luar, tetapi akan sangat mempengaruhi janin yang dikandungnya.
Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Selain itu ada kemungkinan bayi yang baru lahir dapat menderita infeksi tersebut dan mengancam kondisi kesehatannya pasca kelahiran.
Pencegahan
Meskipun listeriosis jarang terjadi, namun berikut ini ada sejumlah cara untuk bisa mengurangi kemungkinan terinfeksi
1. Kebersihan
Cuci tangan dengan air sabun hangat sebelum menyiapkan makanan.
Bersihkan juga peralatan dan permukaan tempat kerja dengan cara yang sama.
2. Sayuran mentah
Bersihkan dan gosok pada bagian bawah dengan menggunakan air hangat.
Pastikan sayur yang akan Anda konsumsi masih segar dan sudah benar-benar bersih.
3. Masak sampai matang
Pastikan hidangan daging dan telur dipanaskan secara menyeluruh.
Anda juga bisa menggunakan termometer makanan untuk mengeceknya.
4. Keju
Hindari keju lunak termasuk keju brie, feta, camembert, keju berurat biru, atau keju ala Meksiko seperti queso fresco, panela, dan queso blanco.
Kecuali label yang dengan jelas menyebutkan produk tersebut dibuat dari bahan dasar susu yang dipasteurisasi.
5. Daging
Hindari mengkonsumsi daging dingin, terutama daging deli dan hot dog, kecuali dimasak pada suhu tinggi sebelum dikonsumsi.
Berhati-hatilah untuk mencuci segala sesuatu yang bersentuhan dengan daging mentah dan dingin yang dimasak.
6. Makanan laut asap
Hindari makanan laut asap yang telah didinginkan kecuali jika dimasak terlebih dahulu hingga matang sebelum dikonsumsi.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)