Meski demikian, wabah ini tampaknya telah berakhir pada 9 Juni 2020.
Sebanyak 36 orang dari 17 negara dilaporkan terinfeksi Listeria.
Sebanyak 31 orang menjalani rawat inap, sementara ada empat kematian yang dilaporkan dari California, Hawaii, dan New Jersey.
Enam kasus berhubungan dengan kehamilan, di mana dua kasus mengakibatkan kematian janin.
Baca: Apa Itu Bakteri Listeria yang Ada dalam Jamur Enoki? Disebut Berbahaya 10 Kali Lipat bagi Ibu Hamil
Baca: Mengenal Wabah Listeria di Amerika Serikat dan Kandungan Nutrisi di Jamur Enoki
Baca: 9 Fakta Jamur Enoki yang Dimusnahkan Pemerintah karena Mengandung Listeria
Gejala
Gejala awal Listeriosis mungkin tidak begitu terasa dan jelas untuk beberapa waktu.
Masa inkubasinya bervariasi dan bisa berkisar antara 11-70 hari setelah mengonsumsi makanan yang telah terkandung bakteri Listeria.
Berikut gejala-gejala infeksi Listeria yang berlangsung 1-3 hari:
- Nyeri otot
- Demam
- Gejala seperti flu
- Mual
- Diare
Bagi banyak orang, infeksi Listeria akan berlalu tanpa disadari. Namun, pada beberapa individu, infeksi akan menyebar ke sistem saraf di mana gejalanya meliputi:
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Leher kaku
- Tremor dan kejang-kejang
- Kehilangan keseimbangan
Baca: Jamur Enoki Penyebab Wabah Listeria yang Tewaskan 4 Orang dan 31 Diopname
Pada individu yang rentan, listeriosis dapat menyebabkan infeksi darah yang serius (septikemia) atau radang selaput di sekitar otak (meningitis).
Jika infeksi listeriosis menyebar ke otak, hasilnya bisa parah dan mungkin termasuk:
- Kelumpuhan saraf kranial: Kelumpuhan dan tremor.
- Ensefalitis: Peradangan otak.
- Meningitis: Peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.
- Meningoensefalitis: Kombinasi meningitis dan ensefalitis .
- Abses serebral: Penumpukan nanah lokal di dalam otak.