News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bakteri Listeria

Cara Mencegah Listeria, Simak Gejala dan Penjelasan soal Wabah yang Bersumber dari Jamur Enoki

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI LISTERIA - Simak cara mencegah Listeria, pahami gejala dan penjelasan mengenai wabah yang berasal dari jamur enoki ini.

TRIBUNNEWS.COM - Apa itu wabah Listeria? Bagaimana gejala dan cara pencegahannya?

Diketahui, pemerintah telah memusnahkan jamur enoki karena terbukti mengandung bakteri Listeria monocytogenes.

Dikutip dari Cdc.gov, Jumat (26/6/2020), bukti epidemiologis, traceback, dan laboratorium menunjukkan jamur enoki yang dipasok oleh Green Co. LTD, perusahaan dari Republik Korea ini kemungkinan sebagai sumber wabah infeksi Listeria.

Dilaporkan dari California, Hawaii, dan New Jersey, sebanyak 36 orang di 17 negara dilaporkan terinfeksi, 31 orang menjalani rawat inap, serta 4 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Selain itu ada 6 kasus yang berhubungan dengan ibu hamil, dua kasus di antaranya mengakibatkan kematian janin.

Baca: 6 Daftar Makanan Rawan Tertempel Bakteri Listeria: Jamur Enoki, Ikan Asap, Melon hingga Susu Mentah

Baca: Terlanjur Beli Jamur Enoki yang Mengandung Bakteri Listeria Berbahaya? Ini yang Harus Dilakukan

Sementara itu, Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Kementerian Pertanian mengungkapkan jamur enoki memang terbukti mengandung Listeria.

Lalu apa itu Listeria?

Gambar jamur enoki (https://www.freepik.com/)

Dilansir Medical News Today, Jumat, Listeria merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi listeriosis.

Terdapat 10 spesies Listeria yang berbeda, varian yang paling umum berdampak pada manusia adalah Listeria monocytogenes.

Listeria menyebabkab sekitar 1.600 penyakit dan 260 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya, melebihi tingkat kematian di Salmonella dan Clostridium botulinum.

Tingkat infeksi tersebut relatif stabil selama beberapa tahun terakhir.

Hal tersebut disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan sekitar 20-30 persen kasus Listeriosis berakibat fatal.

Gejala

Gejala awal Listeriosis mungkin tidak begitu terasa untuk beberapa waktu.

Masa inkubasinya bervariasi, berkisar antara 11-70 hari setelah mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Listeria.

Baca: Dapat Sebabkan Kematian, Ini Cara Bakteri Listeria Serang Tubuh, Ganggu Pencernaan hingga Rusak Sel

Baca: Mengenal Bakteri Listeria yang Cemari Jamur Enoki, Penyakit Bawaan Makanan yang Berbahaya

Berikut ini gejala-gejala infeksi Listeria yang berlangsung 1-3 hari:

- Nyeri otot

- Demam

- Gejala seperti flu

- Mual

- Diare

Bagi kebanyakan orang, infeksi Listeria akan berlalu tanpa disadari.

Namun, pada beberapa lainnya infeksi tersebut juga dapat menyerang sistem saraf di mana gejalanya meliputi:

- Sakit kepala

- Kebingungan

- Leher kaku

- Tremor dan kejang-kejang

- Kehilangan keseimbangan

Pada seseorang yang rentan, listeriosis dapat menyebabkan infeksi darah yang serius (septikemia) atau radang selaput di sekitar otak (meningitis).

Jika infeksi listeriosis menyebar ke otak, hasilnya bisa parah dan mungkin juga bisa menyebabkan seperti berikut ini:

- Kelumpuhan saraf kranial: Kelumpuhan dan tremor.

- Ensefalitis: Peradangan otak.

- Meningitis: Peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang.

- Meningoensefalitis: Kombinasi meningitis dan ensefalitis.

- Abses serebral: Penumpukan nanah lokal di dalam otak.

 

Sementara bagi wanita hamil, infeksi listeriosis 10 kali akan lebih rentan daripada kebanyakan lainnya yang tidak hamil.

Seorang ibu yang terinfeksi Listeria mungkin tidak menunjukkan gejala luar, tetapi akan sangat mempengaruhi janin yang dikandungnya.

Listeriosis juga dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.

Selain itu ada kemungkinan bayi yang baru lahir dapat menderita infeksi tersebut dan mengancam kondisi kesehatannya pascakelahiran.

Pencegahan

Meskipun listeriosis jarang terjadi, namun berikut ini ada sejumlah cara untuk bisa mengurangi kemungkinan terinfeksi:

1. Kebersihan

Cuci tangan menggunakan air sabun hangat sebelum menyiapkan makanan.

Bersihkan juga peralatan dan permukaan tempat memasak memakai cara yang sama.

2. Sayuran mentah

Bersihkan dan gosok pada bagian bawah menggunakan air hangat.

Pastikan sayur yang akan Anda konsumsi masih segar dan sudah benar-benar bersih.

3. Masak sampai matang

Pastikan hidangan daging dan telur dipanaskan secara menyeluruh.

Anda juga bisa menggunakan termometer makanan untuk mengeceknya.

4. Keju

Hindari keju lunak termasuk keju brie, feta, camembert, keju berurat biru, atau keju ala Meksiko seperti queso fresco, panela, dan queso blanco.

Kecuali label yang secara jelas menyebutkan produk tersebut dibuat dari bahan dasar susu yang dipasteurisasi.

5. Daging

Hindari mengonsumsi daging dingin, terutama daging deli dan hot dog, kecuali dimasak pada suhu tinggi sebelum dikonsumsi.

Berhati-hatilah untuk mencuci segala sesuatu yang bersentuhan dengan daging mentah dan dingin yang dimasak.

6. Makanan laut asap

Hindari makanan laut asap yang telah didinginkan kecuali jika dimasak terlebih dahulu hingga matang sebelum dikonsumsi.

(Tribunnews.com/Lanny Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini