Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebanyakan orang tua biasanya langsung memberikan obat kepada anaknya yang mengalami sakit batuk dengan tujuan agar cepat sembuh.
Dalam memilih obat untuk mengatasi batuk pilek yang dialami anak, orang tua harus sangat hati-hati agar sakt yang diderita anaknya tidak semakin lama.
Dokter Spesialis Anak Subspesialis Respirologi, dr Rifan Fauzie SpA mengingatkan agar orang tua menghindari obat batuk yang mengandung anstihistamin untuk anak.
Baca: Antibiotik Tidak Cocok Diberikan Kepada Anak yang Mengalami Batuk dan Pilek
Alasanya kandungan antihistamin bisa menyebabkan produksi dahak di saluran pernapasan anak menjadi kering.
Padahal seharusnya dahak dikeluarkan.
"Antihistamin banyak golongannya terutama yang golongan lama seperti CTM itu menyebabkan produksi dahak di saluran napas jadi kering," ucap dr Rifan saat live bersama Radio Kesehatan, Rabu (8/6/2020).
Bila dahak tidak dikeluarkan dan terus mengendap di dalam saluran pernapasan, efeknya batuk pada anak bukannya sembuh malah durasinya jadi lebih lama.
"Kalau untuk orang dewasa pakai CTM emang enak karena secara mandiri bisa mengeluarkan dahak, tapi kalau pada anak bayi membuat dahak jadi kental efenya batuk jadi lebih hebat hingga anak kesulitan bernapas," kata dr Rifan.
Satu lagi yang harus dihindari adalah obat yang mengandung antitusif yang efeknya menekan reflek batuk.
Baca: Meredakan Batuk pada Anak Tanpa Obat, Air Mineral hingga Susu Formula Bisa Digunakan
Harusnya batuk, justru jadi tidak aktif yang menyebabkan lendir tertahan di saluran pernapasan.
"Kalau reflek batuk pada anak tertahan kalau ada infeksi virus di saluran napas akan dicounter tubuh jadi menyebabkan dahak berlebih. Kalau refleks batuk jadi tidak aktif refleks batuk ditekan, maka akumulasi dahak makin banyak," kata dr Rifan.
Baca: Manfaat Eucalyptus, Bahan Pokok Kalung Antivirus Corona: Redakan Batuk hingga Cegah Gigitan Nyamuk
Saat anak batuk, sebaiknya orang tua mecoba dahulu dengan cara-cara alami seperti memberikan anak banyak cairan supaya dahaknya lebih cair baik itu air putih, ASI, maupun susu formula.
Kemudian pilihan lainnya adalah makanan yang banyak mengandung cairan seperti sayur dan buah-buahan.
Selain mengandung banyak cairan, sayur dan buah pun mengandung vitamin.
"Cairan itu punya efek untuk mengencerkan dahak jadi lebih ringan batuknya. Lalu dahak bisa dibatukkan lewat saluran napas sehingga tidak menyebabkan gangguan bernafas," kata dr Rifan.