Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada mitos yang beredar di masyarakat kalau cabai bisa mengobati stroke dan kanker, dua penyakit yang mendapat julukan silent killer.
Lalu benarkah secara medik cabai bisa mengobati kanker dan stroke?
Dokter Spesialis Gizi Klinis dr Imelda Goretti Sp.GK menjelaskan, cabai memang mengandung Vitamin C yang bagus untuk kesehatan tapi tidak bisa menjadi pengobatan utama untuk stroke dan kanker.
"Cabai mengandung Vitamin C tapi bukan mengobati si stroke atau jantungnya, yang utama tetap pengobatan medis," ucap dr Imelda saat live bersama RS Eka Hospital beberapa waktu lalu.
Dr Imelda menyebutkan sampai saat ini penanganan stroke dan kanker dilakukan dengan mengendalikan faktor risiko seperti diabetes dan hipertensi.
Baca: Wanita Ini Mengidap Kanker Kulit Ganas, Berawal dari Hidung Tersumbat hingga Hidungnya Harus Diambil
Kalau faktor risiko berhasil dikontrol maka stroke dan kanker diharapkan tidak semakin parah dan tidak menyebar ke bagian-bagian tubuh lainnya.
"Pengobatan jantung dan stroke hanya bisa dikendalikan dengan mengendalikan faktor risikonya, diabetesnya, darah tingginya, itu yang kita kontrol," ungkap dr Imelda.
Dr Imelda juga mengimbau walaupun ada Vitamin C di dalam cabai, sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan apalagi kalau memiliki riwayat penyakit.
Takutnya malah menimbulkan penyakit lainnya karena pedasnya rasa cabai khususnya masalah di saluran pencernaaan.
"Bukan makin banyak makan cabai nanti makin sembuh, yang ada bukan sembuh maka timbul penyakit lain," ujar dr Imelda.