Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sakit kepala yang menimbulkan rasa nyeri di satu bagian kepala saja atau di dua sisi kepala bisa terjadi kapan saja dan menganggu aktivitas yang sedang dilakukan.
Sakit kepala ini tidak selalu disebabkan adanya gangguan seirus di bagian kepala, bisa juga disebabkan oleh gaya hidup ataupun penyakit lain disekitar kepala.
Dokter Spesialis Syaraf, dr. Dwi Astini Sp.S dari RSUP Persahabatan menyebutkan pertama sakit kepala bisa terjadi karena jadwal tidur yang berantakan.
"Salah satu faktor psikis yang bikin sakit kepala adalah stres lalu sebabkan kurang istirahat, tidurnya tidak benar maka bisa membuat sakit kepala," ungkap dr. Dwi saat live bersama Radio Kesehatan, Selasa (11/8/2020).
-
Baca: Sebagian Orang Positif Covid-19 Alami Gejala Pusing, Apa Bedanya dengan Sakit Kepala Biasa?
-
Baca: Terapi Sinar Laser Bisa Bantu Sembuhkan Luka dan Nyeri Pada Tubuh
Kemudian faktor kelelahan akibat terlalu ekstra bekerja juga bisa jadi penyebab sakit kepala, apalagi saat ini bekerja dilakukan dari rumah dan menggunakan gadget dimana posisi kepala semakin lama menunduk.
Posisi kerja yang tidak tepat sangat cepat merangsang sakit kelala karena ada otot-otot di bagian leher belakang leher bisa membuat sakit kepala.
"Lelah bekerja di rumah kepala nunduk terus itu bisa jadi kebiasan menyebabkan sakit kepala, itu juga bisa dipikirkan jadi penyebab sakit kepala," ucap dr. Dwi.
Terakhir, gangguan pandangan mata juga bisa memancing sakit kepala terlebih jika punya masalah mata minus atau sudah menggunakan kaca mata yang sensitif.
"Gangguan pandangan mata bagi beberapa orang juga bisa sakit kepala gak selalu kelainan otak. Tiba-tiba buram itu bisa juga menandakan peradangan di kepala, kalau mau eksplor lebih bisa ke rumah sakit," pungkas dr. Dwi.