TRIBUNNEWS.COM - Minum teh ataupun kopi bagi ibu hamil memang menjadi bahasan tersendiri lantaran adanya kandungan kafein di dalamnya.
Hal tersebut tentu saja perlu penjelasan dari dokter spesialis yang ahli.
Baru-baru ini, sebuah penelitian seorang ahli menyebut soal bahaya kafein apabila dikonsumsi wanita hamil.
Dilansir Tribunnews.com dari The Sun, Prof Jack James, dari Universitas Reykjavik, di Islandia, telah menganalisis 48 penelitian sebelumnya dari dua dekade terakhir.
Dia mengamati dampak kafein pada kehamilan seorang wanita.
Penelitian tersebut mengungkapkan, setiap kafein berisiko membahayakan bayi.
Namun, bahayanya meningkat apabila banyak dikonsumsi.
Bahkan, 200 mg sehari tampaknya meningkatkan risiko keguguran hingga 28 persen dan lahir mati hingga 38 persen, ungkap penelitian Prof Jack James.
“Bukti saat ini tidak mendukung asumsi tentang tingkat aman konsumsi kafein seorang ibu hamil," katanya.
"Bukti ilmiah kumulatif mendukung saran bagi wanita hamil dan wanita unuk mempertimbangkan," lanjutnya.
Para ahli mengakui, wanita yang mengonsumsi kafein mungkin lebih cenderung memiliki kebiasaan berbahaya lainnya, seperti merokok.
Para Ahli Tak Setuju
Sementara itu, penelitian tersebut ternyata dibantah oleh ahli lainnya.
Beberapa ahli mengklaim, kafein telah ada dalam makanan manusia untuk waktu yang lama.
Kafein ditemukan secara alami di beberapa makanan dan minuman, seperti teh, kopi, dan cokelat.
Itu juga ditambahkan ke beberapa minuman energi, obat flu dan dingin dan beberapa minuman ringan.
Baca: Ibu Hamil Wajib Tahu, Ketahui Penyebab Mudah Lelah Selama Kehamilan dan Tips Mengatasinya
Baca: Peneliti Buktikan Kopi Mampu Turunkan Tingkat Depresi dan Risiko Bunuh Diri Sampai 50%
Baca: 3 Varian Latte Unik Tanpa Kopi di Bogor, Coba Perpaduan Latte dengan Arang
Petugas medis memperingatkan banyak zat dalam makanan normal bisa berbahaya apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi dan ada sedikit bukti bahwa sejumlah kecil kafein berbahaya.
Dr Daghni Rajasingham, dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, mengatakan:
“Tetapi wanita hamil tidak perlu sepenuhnya menghentikan kafein, seperti yang disarankan makalah ini (Prof Jack James)."
“Kadar kafein yang tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah dan dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih di tahun-tahun awal anak, yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.
“Namun, seperti yang ditemukan oleh penelitian lain - dan berpotensi lebih dapat diandalkan -, wanita hamil tidak perlu menghentikan kafein sepenuhnya karena risiko ini sangat kecil, bahkan jika batas kafein yang disarankan terlampaui."
Pihaknya juga mengatakan adanya batasan konsumsi kafein bagi ibu hamil per hari, yakni hingga 200 mg per hari, setara dengan dua cangkir kopi instan.
"Makalah ini tidak menggantikan semua bukti lain yang menemukan bahwa asupan kafein yang terbatas aman untuk sebagian besar wanita hamil."
Dr Luke Grzeskowiak, seorang apoteker di Universitas Adelaide, Australia menambahkan bahwa penelitian itu tidak konsisten dengan temuan dari ahli lain.
Dia mengatakan makalah itu terlalu mengkhawatirkan dan menambahkan pada akhirnya, wanita harus diyakinkan bahwa kafein dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang selama kehamilan.
Kafein adalah Stimulan dan Diuretik
Sementara itu, dilansir dari American Pregnancy Association, kafein adalah stimulan dan diuretik.
Karena kafein adalah stimulan, itu meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang keduanya tidak dianjurkan selama kehamilan.
Kafein juga meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Ini menyebabkan penurunan kadar cairan tubuh manusia dan dapat menyebabkan dehidrasi.
Kafein melintasi plasenta ke bayi wanita hamil.
Meskipun wanita tersebut mungkin bisa menangani jumlah kafein yang dikonsumsi, namun bayi dalam kandungan tidak bisa.
Metabolisme bayi dalam kandungan belum sempurna dan tidak dapat sepenuhnya memetabolisme kafein.
Kafein dalam jumlah berapa pun juga dapat menyebabkan perubahan pola tidur bayi atau pola gerakan normal pada tahap akhir kehamilan.
Ingat, kafein adalah stimulan dan dapat membuat wanita hamil dan bayi tetap terjaga.
Kafein tidak hanya ditemukan dalam kopi tetapi juga dalam teh, soda, coklat, dan bahkan beberapa obat bebas yang dapat meredakan sakit kepala.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)