News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perasaan Kesepian Terbukti Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Ketahui Gejala dan Solusinya

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

TRIBUNNEWS.COM - Perasaan kesepian bisa melanda siapa saja tanpa memandang status sosial. Bahkan tidak hanya dialami oleh mereka yang hidup sendirian.

Seseorang yang hidup dalam popularitas atau selalu berada di keramaian pun bisa saja merasa sepi sepanjang hidupnya.

Kondisi inilah yang disebut dengan kesepian kronis.

Kesepian kronis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kesepian dalam waktu lama.

Seseorang bisa mengalami kesepian ketika kebutuhan mereka akan hubungan sosial tidak terpenuhi.

Baca: 10 Manfaat Tidur Siang, Merasa Bahagia hingga Menghilangkan Gangguan Mental

Tak hanya mempengaruhi kondisi mental, kesepian juga telah terbukti dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Salah satu riset yang membuktikan hal tersebut telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

ilustrasi depresi (spectator.co.uk)

Riset dilakukan oleh seorang profesor psikologi dari University of Chicago, John T. Cacioppo.

Dalam penelitian tersebut, Cacioppo membuktikan bahwa risiko kematian dini meningkat sebesar 14 persen pada orang-orang yang mengalami kesepian kronis.

Kematian tersebut dipicu oleh berbagai penyakit kronis. Dengan kata lain, kesepian dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kita mengalami berbagai penyakit kronis.

Baca: Tak Boleh Diabaikan, Stres Pada Anak Berpotensi Membuatnya Jadi Remaja Antisosial di Masa Depan

Mengapa hal ini bisa terjadi? Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa orang-orang yang kesepian memiliki ekspresi gen conserved transcriptional response to adversity atau CTRA yang besar.

CTRA merupakan gen yang dapat meningkatkan ekspresi gen pemicu inflamasi dan melemahkan ekspresi gen yang membantu meningkatkan respon antivirus.

Itu sebabnya, kesepian bisa memicu peradangan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Semua kondsi tersebut berperan besar dalam meningkatkan risiko kematian dini.

Gejala kesepian kronis

Selain merasa sedih berkepanjangan dan hampa, ada berbagai gejala yang bisa terjadi pada mereka yang mengalami kesepian.

Berikut gejala tersebut:

  • energi menurun
  • tidak bisa fokus
  • insomnia
  • merasa putus asa dan tidak berharga
  • sering jatuh sakit
  • nyeri tubuh
  • sering cemas atau gelisah
  • sering belanja berlebihan
  • melakukan penyalahgunaan zat terlarang.

Mengatasi dan mencegah kesepian

Untuk mengatasi dan mencegah kesepian, kita bisa melakukan hal-ha berikut:

1. Rutin olahraga

Meskipun olahraga tidak dapat meredakan kesepian dengan sendirinya, olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati secara keseluruhan dan meningkatkan perasaan positif.

Tentunya, hal ini membantu kita untuk meredakan rasa sepi yang terjadi.

2. Lakukan aktivitas luar ruangan

Sinar matahari dapat membantu meningkatkan serotonin dalam tubuh. Serotonin merupakan hormon yang dapat membantu meningkatkan suasana hati.

Penelitian menunjukkan menghabiskan waktu di alam atau luar ruangan dapat membantu meredakan perasaan depresi, kecemasan, dan stres.

Itu sebabnya, tak ada salahnya kita melakukan aktivitas di luar ruangan seperti jogging atau mendaki gunung.

3. Jaga komunikasi dengan orang tercinta

Jika berada jauh dari orang tercinta, manfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dengan mereka.

Menjaga hubungan baik dengan orang tersayang akan membantu kita untuk tetap merasa bahwa kita masih memiliki cinta kasih.

4. Memelihara hewan

Memelihara hewan juga membantu kita untuk lebih terasa terhubung dengan dunia.

Banyak riset membuktikan memelihara hewan membantu menjaha kesehatan mental, termasuk mengurangi kesepian.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspada, Bahaya Kesepian yang Tak Bisa Dianggap Sepele

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini