News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perusahaan Korsel Kembangkan 3 Jenis Perawatan Covid-19, Salah Satunya Disediakan untuk Indonesia

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daewoong Infion, perusahaan farmasi joint venture asal Korea Selatan Daewoong Group telah mengantongi izin dari pihak regulator Indonesia di bidang kesehatan untuk melakukan uji klinis fase 1 untuk pengembangan terapi COVID-19 bernama ‘DWP710’.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asal Korea Selatan Daewoong Pharmaceutical tengah mengembangKan tiga jenis perawatan COVID-19 yang diperkirakan akan rampung pada tahun 2021 dan akan mendistribusikannya ke lembaga medis atau kesehatan.

Untuk perawatan berbasis sel punca, Daewoong Pharmaceutical akan menyelesaikan uji klinis dan mendapatkan persetujuan Izin Penggunaan Darurat tahun depan dan menyediakannya untuk masyarakat Indonesia.

Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan, Daewoong Pharmaceutical mengembangkan tiga jenis perawatan COVID-19 seperti Camostat, Niclosamide (DWRX2003), dan perawatan sel punca (DWP710) secara bersamaan.

"Ketiganya dilakukan secara bersamaan untuk menyediakan pilihan tindakan yang dapat dilakukan tenaga kesehatan yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien," kata Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical saat Daewoong Media Day yang dilakukan secara daring belum lama ini.

Untuk memperkuat responsivitas petugas medis dalam menangani COVID-19, perusahaan berencana mengembangkan perawatan berdasarkan kondisi pasien seperti kesulitan pernapasan ringan, sedang, parah, dan akut.

Baca: Selama 3 Tahun, Daewoong Infion Bukukan Total Penjualan Erythropoietin Rp 145 Miliar

"Serta menyediakan perawatan kesehatan yang mempertimbangkan kemudahan pemberian obat oral dan injeksi," kata Sengho.

Untuk mengembangkan perawatan Covid-19 menggunakan bahan-bahan Camostat yang telah telah dipasarkan sejak tahun 2012 sebagai pengobatan pankreatitis.

"Mempertimbangkan cara kerjanya, produk ini diharapkan efektif dalam merawat pasien bergejala ringan dan sedang, yang melingkupi 80% dari seluruh pasien COVID-19," katanya.

Sebagai obat oral, produk berbahan Camostat dapat diresepkan dan dilakukan dimana saja sehingga pasien tidak perlu dirawat inap.

"Saat ini Fostar sedang menjalani uji klinis fase 2 di Meksiko serta di Korea," katanya.

Sementara DWRX2003 merupakan perawatan COVID-19 yang menggunakan Niclosamide dengan komponen anthelmintik.

Produk inovatif ini menggunakan teknologi IM Depot Injection, teknologi unggulan yang dikembangkan di Daewoong Pharmaceutical.

"Berdasarkan penelitian Niclosamide telah terbukti memiliki efek antivirus yang lebih unggul dibandingkan dengan remdesivir atau chloroquine, namun efektivitasnya (drug bioavailability) dapat menurun apabila diberikan sebagai obat oral," katanya.

"DWRX2003" dari Daewoong Pharmaceutical telah dikembangkan untuk menggantikan obat oral dengan menggunakan teknologi Depot Injection sehingga tingkat efektivitasnya (drug bioavailability) dapat ditingkatkan secara optimal.

Saat ini uji klinis fase 1 telah diajukan di Korea, di India dan Filipina uji klinis dilakukan kepada orang yang sehat dan pasien.

Perawatan sel punca "DWP710" juga sedang dikembangkan untuk perawatan "Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS) dengan tingkat kematian pasien COVID-19 sebesar 40%.

Uji klinis Fase 1 sedang dilakukan di Indonesia untuk mengatasi gejala dispnea dan mengurangi tingkat kematian dengan efek kekebalan dan mengendalikan inflamasi pada pasien dengan menggunakan sel punca.

Wang-Shik Ryu, CEO Institut Pasteur Korea mengatakan, pihaknya menerapkan "phenomic screening" atau sistem skrining obat, yang merupakan sebuah sistem evaluasi obat berbasis citra sel.

"Pertama-tama, setelah membentuk cell-based assay, penyakit dapat diobati dengan obat melalui 384 well plates untuk mengobati banyak senyawa sekaligus, dan setelah mendapatkan citra sel yang diobati dengan obat tersebut, citra tersebut akan dianalisis kemanjurannya," katanya.

Institut Pasteur Korea merupakan lembaga penelitian ilmu hayati global yang berdedikasi untuk mengembangkan diagnosa, pencegahan, dan perawatan untuk penyakit menular.

Saat ini, Pasteur sedang mengembangkan tiga jenis obat yang sedang diuji klinis di dalam negeri dan internasional.

Napamostat sudah masuk uji klinis fase 2 di Senegal, Rusia dan Camostat sudah masuk uji klinis fase 2 di Meksiko.

"Kami berencana untuk menyelesaikan uji klinis pada paruh pertama tahun depan dan jika hasilnya sangat bagus, akan kami kirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan persetujuan penggunaan darurat," katanya.

Disingggung mengenai obat untuk direposisi untuk dijadikan terapi Covid-19, Wang-Shik Ryu mengatakan, pihaknya memilih obat yang dapat menghambat pertumbuhan virus corona dalam kultur sel.

"Kami memilih obat dengan efek antivirus yang lebih kuat dibandingkan dengan remdesvir," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini