TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah memberikan angin segar bagi masyarakat Indonesia. Manfaat Program JKN-KIS tersebut dapat meringankan beban masyarakat karena dapat berobat dengan nyaman tanpa perlu mencemaskan pelayanan dan biaya pengobatan.
Kaswan (70) adalah salah satu peserta yang sudah merasakan manfaatnya. Warga Desa Gondosari, Kudus ini menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2016. Kaswan menceritakan pengalamannya saat mendapatkan layanan JKN-KIS ketika harus pasang ring jantung.
”Saya terserang penyakit jantung tahun 2016, selama menjadi peserta JKN-KIS baru kali ini saya gunakan, dan ternyata sangat membantu. Saya sempat berpikir kalau tidak ada Program JKN-KIS saya harus bayar sendiri untuk operasi pemasangan ring, sangat berat untuk biayanya,” terangnya, Kamis (01/10).
Dia menambahkan, karena sakitnya itu dia harus memasang tiga ring. Pada saat operasi pemasangan ring dilakukan di Rumah Sakit Karyadi Semarang, pelayanannya baik dan memang disarankan untuk menggunakan JKN-KIS karena sudah terdaftar. Waktu kontrol juga rujukannya mudah.
”Alhamdulillah, di Kudus sekarang sudah memiliki rumah sakit yang memfasilitasi khusus penderita penyakit jantung seperti di Rumah Sakit Mardi Rahayu. Benar-benar terbantu sekali. Untuk kontrol sudah dekat,” ungkapnya.
Awalnya Kaswan terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU), karena sudah pensiun kemudian melanjutkan kepesertaan JKN-KISnya menjadi peserta mandiri kelas 2, meski ada beberapa kali penyesuaian iuran tapi tidak ada niatan untuk turun kelas. Ia mengaku sudah merasa nyaman dengan pilihannya, dan manfaat yang dia dapatkan selama berobat.
"Iuran yang masih bisa terjangkau per bulannya bisa meng-cover biaya pengobatan jantung yang jauh lebih mahal. Ya, inginnya sehat terus, tapi sewaktu-waktu sakit dan tidak punya uang sekarang tidak bingung lagi. Seperti saya, tidak menyangka bisa terserang penyakit jantung, dan biaya ditanggung sepenuhnya oleh JKN-KIS selama masih dalam pilihan kelasnya,” terangnya.
Kaswan mengatakan jika iuran yang telah ia bayarkan belum seberapa dibandingkan dengan biaya yang harus dia keluarkan ketika tidak memiliki JKN-KIS. Harapan Kaswan, baik BPJS Kesehatan maupun fasilitas kesehatan bisa terus meningkatkan pelayanannya kepada peserta JKN-KIS. (*)