Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Laporan Digital 2020: Global Digital Overview yang dirilis Data Reportal menyebutkan, rata-rata penduduk Indonesia usia 16-64 tahun menghabiskan hampir 8 jam menggunakan internet.
Sedangkan, untuk bermain game sekitar 85 persen orang menggunakan smartphone dan 50 persen menggunakan komputer/PC.
NewZoo Report 2019 mengungkapkan, Indonesia adalah negara dengan jumlah gamers terbanyak ke-12 di dunia, ada setidaknya 62 juta gamers yang mayoritas adalah generasi milenial.
“Lamanya menatap layar kaca saat bermain game tentunya akan membuat mata kurang berkedip sehingga meningkatkan risiko terjadinya gejala mata kering," ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Rabu (7/10/2020).
Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Kamis 8 Oktober 2020, Capricorn Rileks, Aries Ingat Batasan
Weitarsa menjelaskan, sehubungan dengan temuan tersebut, Combiphar ingin membantu mengedukasi mengatasi gejala mata kering yang dialami anak muda penggemar games atau pun para atlet esports Indonesia, agar mereka bisa bermain dan berprestasi dengan kesehatan mata yang tetap terjaga.
"Sebuah momentum yang tepat melalui ajang Piala Menpora Esports 2020 untuk kami mengedukasi sekaligus mengenalkan gejala mata kering dan cara mengatasinya,” ujar Weitarsa.
Dia menambahkan, Frekuensi berkedip atau blinking rate memiliki peran sangat penting dalam menjaga stabilitas air mata.
Menurut Dr. Nina Asrini Noor, SpM Dokter Spesialis Mata, Dry Eye Service RS Mata JEC, aktivitas visual di hadapan monitor, baik itu komputer, handphone, atau video display terminal (VDT) dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama, dapat menurunkan frekuensi berkedip.
Baca: Tegal Jadi Wilayah Zona Merah, Wisata Guci Perketat Protokol Kesehatan
Frekuensi berkedip yang normal pada umumnya berkisar antara 12 sampai 15 kali per menit, namun saat melakukan aktivitas visual yang berhadapan dengan layar dapat turun menjadi 5-10 kali per menit.
Dijelaskan, frekuensi berkedip rentan menimbulkan gejala mata kering seperti mata perih atau panas, terasa mengganjal, mudah merah dan berair, terasa lengket, atau gatal.
Jika diabaikan, mata kering dapat menngganggu kualitas penglihatan hingga menimbulkan kerusakan pada permukaan mata.
Baca: Jangan Minum Air Putih Sebelum Tidur, Ternyata Sebabkan Gangguan Kesehatan
Karena itu, untuk mencegah timbulnya gejala mata kering, gamers atau VDT users lainnya dianjurkan untuk secara aktif berkedip selama mereka sedang beraktivitas di hadapan layar, disertai istirahat dari menatap layar setiap 20 menit.
“Di tengah kondisi pandemi Covid-19, olahraga esports semakin populer dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Kendalanya, bermain game berjam-jam dapat mengakibatkan mata menjadi kering dan tidak nyaman. Padahal dalam kompetisi esports dibutuhkan fokus untuk performa yang baik,“ujar Giring Ganesha, Ketua Pelaksana Piala Menpora Esports 2020.