News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Cuci Tangan, Cara Sederhana yang Efektif Putus Penyebaran Corona

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas keamanan mencuci tangan menggunakan wastafel kran injak PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) yang terdapat di Rusunawa Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (15/10/2020). Menyambut hari cuci tangan sedunia yang jatuh setiap 15 November, Palyja membagikan westafel kran injak di 13 kelurahan dan 4 rumah susun di Jakarta. Tribunnews/Irwan Rismawan

Berdasarkan data Riskesdas 2018, hanya setengah dari populasi masyarakat Indonesia, di atas usia 10 tahun, yang mempraktikkan perilaku cuci tangan yang benar. Kesenjangan antar provinsi sangat lebar, bahkan di DKI Jakarta yang menjadi salah satu episentrum wabah Covid-19, ketersediaan akses CTPS hanya sebesar 73 persen.

"Namun akses ke fasilitas CTPS ini hanya berguna jika disertai perilaku cuci tangan pakai sabun. Yaitu ketika orang mencuci tangan menggunakan sabun secara teratur di semua waktu kritis, dan mengikuti cara mencuci tangan yang benar," ujar Pritasari.

Berbagai kegiatan promosi kesehatan untuk mewujudkan terjadinya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk CTPS telah dilaksanakan oleh Kemenkes. Promosi perilaku hidup sehat melalui CTPS ini dilakukan di sekolah, tempat kerja, tempat perdagangan, tempat wisata, sarana transportasi, dan juga tempat-tempat umum lainnya.

Pelaksanaan kampanye nasional CTPS dilaksanakan serentak mulai tanggal 7 Oktober sampai dengan
6 November 2020. Kampanye ini didukung melalui surat telegram Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) kepada Pemerintah Daerah serta iklan layanan masyarakat yang dipromosikan melalui

berbagai media, termasuk media sosial.

"Slogan ayo cuci tangan pakai sabun dalam kampanye nasional jangan kendor, serta tagar #TanganBersihUntukSemua merupakan pesan singkat yang disampaikan untuk mengajak masyarakat berdisiplin dan mematuhi pesan kampanye nasional untuk melakukan cuci tangan pakai sabun," kata Pritasari.

Pusat dan Daerah Buat Regulasi
Perwujudan perilaku CTPS tidak mungkin tercipta tanpa adanya regulasi dan suasana yang mendukung.

Pritasari mengajak para pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menyerukan aksi yang sama. "Serta berkomitmen menyusun regulasi yang mendukung aksi cuci tangan pakai sabun," kata dia.

Pekerjaan dan tugas mengkampanyekan CTPS ini tidak hanya milik pemerintah. Sangat diperlukan dukungan dari kemitraan antara pemerintah dan berbagai lembaga-lembaga swasta, untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana CTPS sehingga aksi ini bukan hanya sekadar seremonial tahunan.

Diharapkan pula, kampanye nasional CTPS ini bisa menjadi aksi yang dilakukan secara terus menerus untuk kesejahteraan bersama.

"Saya berharap apa yang kita serukan hari ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga upaya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia membawa perubahan besar menuju tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia," lanjutnya. (tribun network/genik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini