1. Mengkonsumsi ekstrak teh hijau, terutama yang mengandung Epigallocatechin Gallate (EGCG)
Teh hijau terkenal memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, terutama karena daun teh hijau mengandung konsentrasi antioksidan yang sangat tinggi, yang disebut polifenol.
Salah satu polifenol dalam teh hijau yang paling bermanfaat adalah Epigallocatechin Gallate (EGCG). Penelitian yang dilakukan oleh Kushargina, Rimbawan, dan Setiawan (2018) menunjukkan bahwa antioksidan pada teh hijau dapat memperbaiki 50% kerusakan sel akibat asap rokok, terutama karena kandungan EGCG-nya yang tinggi.
Baca juga: Kunyah Permen Karet Tidak Bisa Cegah Orang Berhenti Merokok
Kebiasaan minum extrak teh hijau 3 kali sehari selama 4 minggu dapat menurunkan radikal bebas pada perokok sedang (11-15 batang per minggu).
Bagi perokok aktif maupun perokok pasif manfaat polifenol Epigallocatechin Gallate (EGCG) juga dapat ditemukan di suplemen seperti vipro-G.
Extract Epigallocatechin Gallate (EGCG) dalam vipro-G, tidak hanya berguna untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, namun juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, serta otak.
Bahkan, menurut studi dari Universitas KU Leuven, antioksidan pada EGCG memiliki kekuatan 100x lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan 25x lebih tinggi dibandingkan vitamin E dalam melindungi tubuh.
“Memahami kondisi Indonesia sebagai salah satu pengkonsumsi rokok terbesar di dunia, kami menghadirkan satu-satunya suplemen di Indonesia yang memiliki kandungan EGCG, yaitu Vipro-G. Manfaat utama suplemen ini adalah menangkal dampak negatif radikal bebas asap rokok jika diminum secara teratur,” ungkap Heskhel Wijaya, Marketing Manager dari PT LAPI Laboratories, produsen Vipro-G.
2. Mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran
Perokok aktif maupun pasif memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit paru obstruktif kronik (COPD).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memprediksi bahwa jumlah penyakit paru akut ini akan terus meningkat tajam dan menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian tertinggi di dunia pada tahun 2030.
Untuk mencegah hal tersebut, sebuah penelitian dari Kaluza, et al. (2015) menemukan bahwa ternyata konsumsi buah dan sayuran berbanding lurus dengan pengurangan risiko COPD.
Setiap satu porsi buah dan sayuran yang dikonsumsi harian dapat mengurangi risiko penyakit paru kronik sebesar 8% bagi perokok aktif dan 4% bagi perokok yang telah berhenti.
3. Mengurangi dan membatasi jumlah rokok per hari