TRIBUNNEWS.COM - Memperingati Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2020, beberapa perusahaan ikut andil merayakan.
Seperti perusahaan rintisan (starup) Halodoc yang menggelar diskusi daring dengan topik 'Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat' pada Rabu (11/11/2020).
Di masa pandemi seperti saat ini pemahaman mendalam tentang kesehatan holistik penting diketahui.
Sebab, kesehatan holistik yang berfokus pada keseimbangan kesehatan fisik dan mental dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh secara optimal.
"Kami melihat saat ini sangat dibutuhkan peran aktif dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya secara holistik."
Baca juga: Sejarah Hari Kesehatan Nasional dan Makna Logo HKN ke-56, Ajak Tepuk Tangan Serentak Selama 56 Detik
Baca juga: Menkes Terawan Mengaku ke WHO: Kerja Sama Jadi Kunci Penanganan Covid-19 di Indonesia
"Mulai dari menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesehatan pikiran, hingga berkonsultasi dengan dokter untuk deteksi penyakit sejak dini."
"Maka diharapkan mampu menjadi upaya preventif yang efektif dalam menangkal COVID-19," kata Felicia Kawilarang selaku VP Marketing Halodoc.
Menurut Felicia, penting untuk mengontrol kesehatan masyarakat sebelum jatuh sakit.
Untuk itu, pihaknya menekankan pemahaman kesehatan secara holistik yang mencakup kesehatan fisik, mental dan sosial.
"Alasan kita berbicara kesehatan holistik karena berdasarkan data pada 2019, biaya kesehatan itu naik sebesar 10,8 persen, lebih tinggi dari inflasi ekonomi."
Baca juga: Makna Logo Hari Kesehatan Nasional ke-56, Bertema Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat
Baca juga: Studi Baru: Satu dari Lima Pasien COVID-19 Berisiko Alami Gangguan Mental dalam Waktu 90 Hari
"Jadi, untuk menjaga kesehatan perlu dipikirkan saat masih belum sakit," katanya.
Terlebih di masa pandemi, Felicia mengimbau agar masyarakat memprioritaskan untuk hidup lebih sehat.
Ketua Komite Medik Halodoc, dr Theresia Novi SpPK juga turut menekankan pentingnya kesehatan holistik di masa pandemi Covid-19.
Ia menerangkan, ada beberapa hal yang membuat gejala pasien virus corona bisa berbeda-beda.