TRIBUNNEWS.COM - Rutinitas yang semakin padat di beberapa tahun ini, mungkin membuat kebanyakan orang tidak punya waktu untuk mengurus diri sendiri.
Ketidakadanya waktu tersebut dapat membuat penyakit gaya hidup mengingkat di tengah masyarakat.
Gaya hidup yang penuh tekanan dan pola makan yang tidak sehat sering kali menyebabkan satu atau lebih masalah kesehatan.
Di antara penyakit gaya hidup yang paling umum adalah diabetes.
Diabetes adalah penyakit seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya.
Penyakit ini harus dikelola.
Jika tidak, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah lain seperti gagal ginjal atau jantung.
Diabetes disebabkan ketika tubuh kita tidak mampu mengubah gula dalam makanan menjadi glukosa untuk energi.
Akibatnya kadar gula dalam tubuh meningkat, menyebabkan sejumlah komplikasi lain.
Baca juga: Minuman Terbaik dan Minuman yang Harus Dihindari bagi Penderita Diabetes
Baca juga: 8 Perubahan Gaya Hidup Terbaik untuk Membantu Mengontrol Diabetes, Atur Pola Makan hingga Olahraga
Pankreas kita bertanggung jawab untuk mengeluarkan hormon yang disebut insulin yang mengubah gula dalam darah menjadi glukosa.
Diabetes adalah kondisi di mana tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk konversi atau tubuh tidak merespons insulin yang diproduksi.
Lonjakan kadar gula darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gagal ginjal, kehilangan penglihatan dan kerusakan organ dalam lainnya.
Diabetes sering diklasifikasikan menjadi dua tipe utama yaitu tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 didiagnosis pada tahap awal kehidupan.
Ini pada dasarnya adalah penyakit auto-imun dimana tubuh menyerang sel beta yang memproduksi insulin.
Sistem kekebalan terus menyerang sel-sel ini sampai pankreas tidak dapat memproduksi insulin.
Ini adalah bentuk diabetes terburuk.
Ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan ini dan tidak ada obat untuk itu.
Orang dengan diabetes tipe 1 harus menjalani suntikan insulin seumur hidup.
Sedangkan diabetes tipe 2, seringkali merupakan akibat dari gaya hidup yang tidak sehat dan penambahan berat badan.
Ini dimulai ketika tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin untuk mengubah semua gula dalam tubuh menjadi glukosa.
Ini adalah bentuk diabetes yang paling umum.
Selain itu, perubahan gaya hidup sehat dapat mencegah penyakit tipe 2 dan orang tersebut dapat disembuhkan sepenuhnya, tetapi hanya jika terdeteksi sejak dini.
Berikut adalah beberapa gejala yang membantumu mendeteksi diabetes tipe 2 sejak dini yang Tribunnews kutip dari Boldsky.com:
- Sering buang air kecil
Penderita diabetes memiliki kelebihan gula dalam aliran darah mereka sepanjang waktu.
Tubuh berusaha untuk membuang kelebihan gula ini dalam urin dan karenanya penderita diabetes merasakan keinginan untuk sering buang air kecil.
Baca juga: Cara Mengontrol Gula Darah Dengan Terapi Manajemen Diabetes
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi dan Mencegah Diabetes Secara Alami
- Sering haus
Sering haus mungkin merupakan efek samping dari sering buang air kecil.
Otak mengirimkan sinyal haus untuk menjaga kadar air dalam tubuh.
Selain itu, peningkatan kadar gula dalam aliran darah membuatmu merasa haus.
- Kelelahan
Ini adalah salah satu gejala diabetes yang paling umum.
Tingkat glukosa yang tinggi dalam darah menyebabkan tubuh melambat karena sel-sel tidak mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan.
- Penglihatan kabur
Penglihatan kabur mungkin merupakan masalah sementara.
Kadar gula yang tinggi di dalam tubuh menyebabkan lensa mata kita membengkak sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan kita.
- Sering lapar
Ketika kadar gula darah tinggi, sel-sel tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan energi dari makanan.
Oleh karena itu, otak terus mengirimkan sinyal rasa lapar untuk mencoba memberi bahan bakar pada otot.
- Luka butuh waktu untuk sembuh
Kadar glukosa yang tinggi memengaruhi sel darah putih untuk bekerja dengan baik dan menyembuhkan luka.
Karena itu, luka membutuhkan banyak waktu untuk sembuh pada penderita diabetes.
- Sering kesemutan di tangan dan kaki
Orang dengan diabetes tipe 2 mungkin memiliki bentuk kerusakan saraf ringan yang menyebabkan sensasi kesemutan di tangan dan tubuh.
- Infeksi berulang
Kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh membuat tubuh sulit melawan infeksi.
Selain itu, bakteri dapat berkembang biak pada kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh.
(Tribunnews.com/Mohay)