TRIBUNNEWS.COM - Pembawa acara dan aktris Sinyorita Esperanza membenarkan dirinya positif terpapar virus covid-19. Sebelumnya ia merasa flu biasa.
Nah, apa bedanya flu biasa dan Covid-19? Yuk simak penjelasannya.
Flu yang dirasakan Senyorita Esperanza ternyata bukan flu biasa. Ia terpapar covid-19.
Diketahui melalui akun Instagram pribadinya @sinyoritaesperanza pada Minggu (06/12/2020), ia menjelaskan tentang gejala yang dialaminya sebelum dinyatakan positif.
"Oke gaes mungkin ini malming terburukku ya. Jadi mundur ke belakang sedikit dah 5 hari an flu, tapi jujur flu biasa aja karena hujan terus dan aku gak kuat dingin," tulis Sinyorita.
Apa bedanya flu dan Covid-19?
Mengutip berbagai sumber, sebenarnya disebabkan virus yang berbeda akan tetapi gejala keduanya bisa sangat mirip.
Hal ini kerap menimbulkan kebingungan, apakah seseorang tengah mengalami flu ataukah dirinya trinfeksi virus corona.
Mengutip ABC News sebetulnya tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk membedakan gejala corona dengan pilek biasa. Satu-satunya cara untuk membedakan gejala corona dengan pilek biasa adalah dengan dengan melakukan tes.
Meskipun demikian berikut ini sejumlah gejala corona dengan pilek biasa yang mungkin membantu Anda melakukan identifikasi awal virus corona. Melansir dari Mens Health, flu musiman umumnya memberikan gejala yakni:
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Batuk
Sakit otot
Bersin
Suhu meningkat (flu dapat menyebabkan suhu 38 derajat Celcius atau lebih)
Tekanan di telinga dan wajah
Anda Kesulitan tidur
Gejala corona biasanya disertai dengan:
Temperatur tinggi
Batuk baru yang terus menerus
Kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau perasa
Terkait gejala-gejala tersebut, berikut ini 5 cara untuk melihat apakah ada kemungkinan gejala corona atau hanya flu biasa:
1. Bersin
Bersin kerap dikaitkan dengan pilek dan flu biasa. Bersin diyakini bukan gejala ]corona. Akan tetapi jika bersin disertai suhu tinggi demam, batuk dan hilangnya kemampuan indra perasa, mungkin Anda patut curiga.
2 Sesak Napas
Sesak napas bisa menjadi gejala corona. Gejala ini dianggap cukup mencolok untuk menjadi pembeda flu dan Covid-19. Sesak napas sendiri jika disertai gejala lain maka Anda patut curiga. Sebab sesak napas bukanlah gejala umum dari flu meskipun pada flu sesak napas dapat pula muncul. Sesak napas lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami Covid-19
3. Waktu penyakit
Mereka yang terinfeksi Covid-19 menurut CDC umumnya akan mengalami waktu yang lebih lama untuk mengembangkan gejala corona dibanding mereka yang flu. Pada flu umumnya seseorang mengembangkan gejala mulai 1 hingga 4 hari usai infeksi.
Akan tetapi pada Covid-19 gejala dapat muncul 5 hari setelah seseorang terinfeksi. Paling cepat 2 hari, dan paling lambat 14 hari setelah terinfeksi virus corona.
4. Hidung berair
Gejala pilek atau hidung berair bukanlah alasan yang tepat bagi seseorang untuk melakukan tes virus corona. Jika tidak memiliki gejala corona lainnya tetapi memiliki gejala seperti pilek, maka tidak perlu dites dan Anda tidak perlu mengisolasi diri. Hal tersebut sebagaimana disampaikan NHS Skotlandia.
Baca juga: Sinyorita Esperanza Positif Covid-19, Awalnya Flu, Periksa Darah karena Takut Kena DB
Baca juga: Kronologi Sinyorita Terpapar Covid-19: Berawal dari Flu, Mulut Kebal, hingga Badan Sakit
5. Kehilangan bau dan rasa
Pada Agustus, para peneliti Eropa menemukan bahwa hilangnya bau khas virus corona berbeda dengan gejala flu biasa atau flu (Influenza). Pasien Covid-19, umumnya mengalami hilangnya bau 'tiba-tiba' dan 'parah'.
Demikian pula, pasien virus corona yang kehilangan rasa tidak dapat mengidentifikasi perbedaan antara pahit atau manis. Virus corona diduga memengaruhi sel saraf yang terkait dengan penciuman dan rasa sehingga kondisi demikian terjadi.
Nah, itulah lima cara membedakan gejala corona dengan flu biasa. Kenali sejak dini agar bisa mendeteksi infeksi virus corona lebih awal untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
Gejala Lain Dialami Sinyorita Esperanza
Sinyorita Esperanza menjelaskan jika 3 hari sebelum dinyatakan positif, dirinya merasa demam dan indra perasa yang kurang tajam seperti biasanya.
Badan juga terasa pegal dan sakit, namun ia menyangka hal tersebut terjadi karena menstruasi.
"Nah 3 hari terakhir kemarin demam, tapi tiap malem doang pas mau tidur. Penciuman aman banget Alhamdulillah."
"Tapi mulut agak sedikit ba’al cuma masih bisa ngerasain enaknya makanan kok. Tadinya pas 3 hari lalu badan tiap tidur sakit2 gw fikir karena pegel2 and lagi haid juga," ceritanya.
Namun tak disangka beberapa hari setelahnya, Sinyo (seperti yang akrab dipanggil) merasakan sakit kepala dan demam yang membuat tubuhnya terasa sangat sakit.
Tak tunggu lama, ia pun segera memeriksakan keluhannya ke rumah sakit, dan melakukan swab tes.
"Cuma pas jum’at malem sakit kepala hebat, demam, terus badan sakitnya na’udzubilah. Tadi pagi akhirnya cek darah karena takut thypus or db (demam berdarah) plus sekalian swab."
"Karena jujur malah parno db dr 3 hr lalu. Eh tau2nya yg positif malah covid," jelas Sinyo.
Setelah melakukan karantina mandiri, ia menjelaskan jika indra penciuman dan perasanya masih normal, namun seluruh tubuhnya masih terasa sakit.
"Nggak bermaksud jumawa, tapi Alhamdulillah penciuman, mulut masih aman smua. Cuma badan masih rontok dikit2 sama flu belum ilang," ungkap penyiar radio itu.
Mengakhiri tulisannya, Sinyo memohon doa kepada seluruh netizen agar dirinya segera pulih.
Ia juga mengingatkan kepada orang-orang yang telah melakukan kontak dengannya, untuk segera melakukan tes.
"Do’akan aja aku segera negatif ya. Kalian juga prokesnya jangan kendor. Yang abis kontak langsung sama aq plis swab dan mudah2an kalian aman. Sehat2 selalu yaaa. Makasih wa dan dm supportnya," tutup Sinyo.