Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SIDNEY - Otoritas Australia mengatakan pada Senin (21/12/2020) telah mendeteksi penyebaran cepat kasus virus corona dari varian baru yang diidentifikasi di Inggris.
Pemerintah New South Wales mendeteksi kasus baru dari varian baru yang diimpor dari Inggris.
Dua pelancong dari Inggris ke negara bagian New South Wales Australia ditemukan membawa varian baru virus Covid-19 yang menurut pemerintah Inggris bisa 70 persen lebih menular dari yang biasa.
“Keduanya berada di karantina hotel, dan lonjakan kasus infeksi baru-baru ini di Sydney tidak terkait dengan hal ini,” kata pihak berwenang, seperti dilansir Reuters, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Penerbangan ke Arab Saudi Ditutup, Garuda Indonesia Bebaskan Biaya Reschedule
Varian baru ini telah mendorong negara-negara Eropa, yang bertetangga dengan Inggris dan beberapa lainnya termasuk Kanada dan Iran akan menutup pintu mereka kepada pelancong dari negara itu.
Baca juga: Jepang Monitor Ketat Perkembangan Varian Baru Covid-19 di Inggris
Banyak yang tidak diketahui tentang varian baru ini, tetapi para ahli mengatakan vaksin saat ini masih harus efektif melawannya.
Negara-negara Asia termasuk Jepang dan Korea Selatan mengatakan mereka memantau varian baru bahkan ketika mereka memerangi peningkatan kasus infeksi di negara masing-masing.
Australia juga mengambil kebijakan pada hari Senin, membatalkan puluhan penerbangan domestik.
New South Wales, yang melaporkan 86 kasus lokal baru sejak Kamis, menerapkan kebijakan lockdown kepada lebih dari 250.000 orang di daerah pantai utara Sydney.
Selain juga mendesak orang-orang yang telah mengunjungi tempat-tempat di mana kasus-kasus yang dikonfirmasi ditemukan untuk melakukan tes dan mengisolasi diri.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pada Sabtu (19/12/2020),varian baru telah menyebabkan jumlah kasus infeksi melonjak.
Pemerintahnya memperketat pembatasan Covid-19 untuk London dan daerah terdekat, dan membalikkan rencana untuk melonggarkan pembatasan selama periode Natal.(Reuters)