TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyusui diyakini jadi bagian krusial bagi tumbuh kembang bayi. Meski dalam pelaksanannya, banyak tantangan yang dihadapi ibu menyusui.
Menurut dr. Dewi Virdianti P, Health Communicator Prenagen, memberikan Air susu Ibu (ASI) dengan menyusui merupakan periode krusial bagi perkembangan organ tubuh dan otak bayi yang dikenal juga sebagai masa brain time.
Baca juga: Tentang Pengalaman Menyusui, Aurel Hermansyah: Bonding Ibu dan Anak yang Belum Tentu Terulang
"Periode ini bersifat irreversible atau tidak dapat diulang, sehingga pemenuhan nutrisi yang tepat sangat penting," kata dr Dewi dalam keterangan kepada media.
Diakui dr Dewi jika tak mudah bagi ibu menyusui di zaman sekarang. Banyak tantangan seperti pola kehidupan yang serba cepat, tuntutan peran ganda dalam keluarga dan karier, serta ekspektasi sosial yang tinggi.
Meski demikian, banyak ibu tetap berusaha memberikan ASI sebagai bentuk cinta dan dedikasi bagi buah hati mereka.
Baca juga: Badan Gizi Nasional Ungkap Alasan Ibu Hamil dan Menyusui Masuk Sasaran Program Makan Bergizi Gratis
Semangat menyusui pun digelorakan demi mencetak generasi masa depan yang mumpuni.
Kiranya patut ada apresiasi perjuangan luar biasa para ibu menyusui dalam menghadapi berbagai tantangan, baik fisik maupun emosional, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mendukung ibu menyusui di Indonesia.
Pihaknya menurut dr Dewi memahami perjalanan menyusui yang penuh dinamika in.
"Kami ingin memberikan inspirasi dan semangat baru bagi para ibu untuk terus memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka.," lanjutnya.
Ia juga menunjukkan data pola konsumsi di Indonesia, 80 persen wanita usia subur, termasuk ibu menyusui, masih mengalami kekurangan asupan protein.
Padahal zat ini dibutuhkan untuk mendukung perkembangan bayi dan menjaga kesehatan ibu sendiri.
Kondisi kurangnya protein ini kerap mempengaruhi produksi ASI, kepercayaan diri, serta kesehatan fisik dan mental para ibu.
Tantangan terasa semakin berat ketika kurangnya dukungan dari lingkungan, baik keluarga maupun tempat kerja, menjadi hambatan tambahan.
“Melalui kampanye kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengapresiasi perjuangan ibu menyusui. Upaya ini kami wujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti sesi edukasi, program loyalitas dan dukungan komunitas,” ungkap Nita Novita, Business Unit Head Prenagen.