News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Gizi Nasional Ungkap Alasan Ibu Hamil dan Menyusui Masuk Sasaran Program Makan Bergizi Gratis

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana usai rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (10/9/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional mengatakan program makan bergizi gratis bukan hanya menyasar anak-anak. 

Program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu menyasar juga ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak-anak sekolah, baik di sekolah negeri, swasta, pesantren, hingga sekolah keagamaan lainnya.

"Kami menyasar targetnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, kemudian anak paud sampai SMA, baik negeri maupun swasta, termasuk mereka yang sekolah di pesantren dan sekolah keagamaan lainnya," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024). 

Dadan menjelaskan, target sasaran ini ditetapkan berdasarkan dua titik kritis.

Dia mengacu pada 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dianggap krusial untuk mencegah stunting.

Baca juga: Kepala BGN: Makanan Bergizi Gratis untuk Wilayah Terpencil Bakal Dikirim dalam Kemasan Vacuum

"Maka targetnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Itu betul sekali, semua sepakat bahwa stunting bisa diatasi jika diintervensi dengan sangat baik di 1.000 hari pertama karena untuk pertumbuhan otot, otak, dan lain-lain," jelasnya. 

Selanjutnya, Dadan mengatakan titik kritis kedua yaitu pada rentang usia 8 hingga 17 tahun. 

Menurutnya, jika periode ini tidak diintervensi dengan baik, pertumbuhan anak tetap tidak optimal. 

Dadan memberi contoh lewat keponakannya.  

Keponakan Dadan mendapat asupan baik selama 1.000 hari pertamanya.

Baca juga: Kabar Gembira! Program Makan Bergizi Gratis Ditujukan untuk Ibu Hamil, Balita, dan PAUD hingga SMA

Akan tetapi, sang keponakan melakukan diet atau membatasi makan saat hendak menginjak usia SMP.

"Itu periode diet yang salah. Kenapa? Karena pada saat itulah dia harusnya mendapatkan asupan gizi yang cukup. Supaya pertumbuhan ototnya berkembang dengan baik. Sehingga hasilnya keponakan saya itu termasuk yang paling pendek di keluarga dan tidak lebih dari 160 sampai sekarang. Nah beda dengan dua anak kami, kebetulan saya ada istri satu, anak dua," ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Komplek Istana, Jakarta, Rabu (22/10/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini