TRIBUNNEWS.COM – Di tengah pandemi Covid-19, berbagai layanan masyarakat mengalami inovasi demi menekan penularan.
Tak terkecuali BPJS Kesehatan yang kini memaksimalkan layanan.
Masyakat dapat menikmati pengurusan BPJS Kesehatan.
Satu layanan yang bisa dinikmati oleh masyarakat yaitu dengan kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Seperti diketahui, Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah suatu bentuk kewajiban negara dalam memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, dengan menjadi peserta JKN-KIS menjadikan yang bersangkutan memiliki proteksi dari pembiayaan biaya pelayanan Kesehatan.
Manfaat dari JKN-KIS ini ternyata dapat dirasakan langsung oleh Herniawati (32) warga Kelurahan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu.
Herniawati merupakan pegawai honorer di salah satu instansi milik pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu.
Baca juga: Cerita Peserta JKN-KIS, Bantu Orang Tuanya Berobat Tanpa Khawatir Biaya Mahal
Baca juga: Menkes: Varian Baru Virus Corona Mudah Menular Tapi Tak Terbukti Lebih Fatal
Baca juga: Cerita Tukang Pijat yang Manfaatkan JKN-KIS untuk Pengobatan Anaknya yang Sakit Lambung
Dirinya menceritakan pengalamannya menggunakan Kartu JKN-KIS saat ditemui oleh Tim Jamkesnews.
“Sepanjang saya menggunakan Kartu JKN-KIS saya sangat terbantu. Di lain sisi, biayanya yang cukup terjangkau akan tetapi banyak sekali manfaat yang saya dan keluarga dapatkan. Sehingga dapat menjadi pelindung jaminan kesehatan yang sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga," tutur Herniawati, Jumat (18/12/2020.
Dirinya yang terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3 ini mengaku pelayanan administrasi Program JKN-KIS cukup mudah ia terapkan untuk dapat mendapat pelayanan kesehatan.
“Kondisi saya saat ini sedang melawan penyakit tumor yang terdapat di kepala. Pada saat proses administrasi untuk mendapat pelayanan kesehatan cukuplah mudah. Dengan hanya menunjukkan kartu kepersertaan dan dokumen identitas lain, saya sudah mendapatkan fasilitas kesehatan,” ujar Herniawati.
Ia yang sangat bersyukur adanya Program JKN-KIS ini, tanpa adanya program tersebut dirinya merasa terbebani untuk dapat membayar fasilitas kesehatan yang setiap tahun semakin naik untuk pembiayaan fasilitas kesehatan.
“Dengan Program JKN-KIS biaya perawatan operasi tumor saya menjadi ‘nol’, saya tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk fasilitas kesehatan yang saya dapatkan sekarang,” tutur Herniawati.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan selaku instansi yang diamanatkan untuk menjalankan Program JKN-KIS.
Ia berpendapat bahwa selama ini BPJS Kesehatan telah banyak memberikan perubahan terhadap semakin mudah ia mendapatkan fasilitas kesehatan dengan harga terjangkau.
“Saya berharap BPJS Kesehatan terus mengembangkan pelayanan kesehatan semakin baik lagi, sehingga terwujudnya masyarakat yang sehat untuk membangun negeri ini,” ucap Herniawati.
(*)