News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Bisa Mengidap Diabetes, Mengapa? Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama ini mungkin banyak yang mengira jika diabetes hanya menyerang orang-orang yang sudah berumur.

Nyatanya, siapa pun bisa memiliki kadar gula yang sangat tinggi, begitu juga pada anak-anak.

Hal diungkapkan oleh dr. Lenny Sp.PD-KEMD dalam acara Diabetes Club yang diadakan oleh Radio Elshinta. Umur tidak dapat menjadi patokan apa seseorang bisa lepas dari diabetes.

Ia mengungkapkan setidaknya ada 4 tipe diabetes melitus ini.

Pertama, adalah diabetes tipe satu yang terjadi ketika seseorang kekurangan atau tidak dapat memproduksi hormon insulin.

Baca juga: Alpukat hingga Rebusan Air Ketumbar Jadi Obat Diabetes, Mitos atau Fakta?

Baca juga: Trik Sehat Pengidap Diabetes Saat Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Padahal, insulin pada tubuh berfungsi menjaga kenormalan kada gula.

"Tipe ini biasanya sering menyerang mereka yang kecil. Berada di rentang usia 7 hingga 18 tahun," katanya, Rabu (11/2/2021).

Kedua adalah diabetes tipe satu. Jenis ini paling sering ditemui karena pada umumnya dapat menyerang dari usia berapa saja.

Anak diabetes1 (NET)

Menurut dr. Lenny, mengungkapkan untuk diabetes tipe dua biasanya sering pada orang yang berumur 30 tahun ke atas.

Diabetes tipe dua ini muncul karena pola gaya hidup yang tidak sehat, kurang gerak atau kelebihan berat badan.

Lalu tipe yang ketiga kadar gula meningkat karena obat-obatan. dr. Lenny mengungkapkan ada beberapa obat tertentu yang memicu naiknya gula darah.

Tipe yang keempat muncul karena kehamilan atau yang lebih dikenal diabetes gestasional.

Saat hamil, perempuan akan menghasilkan hormon tertentu yang menghambat insulin bekerja secara normal.

"Oleh karena itu umur tidak menjamin seseorang terlepas diabetes. Siapa pun bisa jika," ucapnya.

Soal Pengobatan Alternatif, Benarkah Sembuhkan Diabetes?

efek samping air rendaman ketumbar (intisari)

asih banyak informasi yang tidak jelas kebenarannya secara medis dan empiris. Masih banyak hal yang simpang siur di lapangan seperti mitos atau obat alternatif.

Menanggapi hal ini dr. Lenny menyarankan untuk mencoba pengobatan yang sudah teruji secara klinis. Obat-obatan modern telah melewati tahap penelitian sehingga teruji manfaat dan efek samping secara farmakologis.

"Bukan berarti saya melarang penggunaan obat tradisional. Obat-obat modern saat ini awalnya kan juga dari tumbuh-tumbuhan," katanya, Rabu (10/2/2021). 

Selain itu dr. Lenny juga mengomentari mengenai mitos yang beredar. Seperti jambu batu manis, alpukat dan rebusan air ketumbar yang kabarnya bisa mengobati diabetes.

Menurutnya jambu batu tidak bisa mengobati diabetes karena manis. Buah-buahan yang manis justru dapat meningkatkan gula darah. 

Sedangkan buah alpukat meski kurang manis tapi mengandung lemak. Meski tidak separah nasi, lemak pada alpukat bisa menaikkan kadar gula juga. Begitu pula dengan rebusan air ketumbar. 

Oleh karena itu, dr. Lenny menyarankan untuk mencari informasi yang benar. Tentunya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kekhawatiran terhadap penyintas diabetes.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini