News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buah Semangka Berkhasiat Sembuhkan Gangguan Ginjal Akut? Itu Mitos, Simak Penjelasan Dokter

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang menata buah semangka yang dijualnya di Jl. Denai, Medan, Rabu (11/05/2011). Panasnya cuaca akhir-akhir ini membuat sejumlah warga memilih untuk mengkonsumsi buah buahan segar sehingga mendongkrak permintaan akan buah tersebut. Pelaku usaha itu mengaku dapat menjual semangka hingga 700 buah atau mencapai 3,5 ton buah per hari. Semangka tersebut dijual seharga Rp2.500 per kg.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak informasi tersebar di dunia maya menyebut semangka sebagai buah yang bisa menyembuhkan penyakit gangguan ginjal akut.

Namun apakah hal ini merupakan fakta atau hanya mitos ?

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita dr. Endang Lestari, Sp.A (K) menyebut hal itu sebagai mitos.

Ia mengaku tidak pernah mendengar 'seseorang bisa sembuh' hanya melalui konsumsi buah semangka dalam jumlah yang banyak. Termasuk pada kasus gangguan ginjal akut yang dialami anak-anak.

"Itu mitos ya, saya enggak pernah dengar tentang semangka yang menyebabkan gangguan ginjalnya menjadi baik, tentu tidak betul itu," ujar dr Endang, dalam talkshow live Instagram bertajuk 'Anak-anak Juga Bisa Kena Gagal Ginjal Akut, Hati-hati!, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Anak Berpotensi Alami Gangguan Ginjal Akut, Ketahui Komplikasi yang Mungkin Ditimbulkan

Selain itu, ia menyampaikan bahwa anak yang mengalami gangguan ginjal akut berpotensi besar mengalami gangguan pula pada tumbuh kembangnya.

Jika dalam waktu 1 hingga 3 bulan kondisi anak tersebut tidak membaik, kata dia, maka bisa dikatakan bahwa anak ini mengalami penyakit ginjal kronis.

Baca juga: Kedua Anaknya Derita Penyakit Sama, Seorang Ibu Harus Memilih akan Donorkan Ginjalnya kepada Siapa

"Ya pastinya begitu, jadi pada saat gangguan ginjal akut, kalau dalam 1 sampai 3 bulan tidak ada perbaikan, tidak kembali normal, ya kita sebut ini penyakit ginjal kronis," papar dr Endang.

Ini tentunya akan mengganggu tumbuh kembang anak tersebut, karena kondisinya berbeda dengan kondisi anak pada umumnya.

Ilustrasi ginjal (medanta.org)

"Nah itu sangat, sangat bisa mengganggu pertumbuhan anak," jelas dr Endang.

Jika anak tersebut mengalami ginjal kronis, pola makannya akan berbeda dari anak yang memiliki kondisi kesehatan normal.

Asupan makan dan minumnya pun harus dibatasi, lantaran ginjalnya sudah tidak berfungsi.

"Bagaimana kalau misalnya (makan dan minum) anak harus dibatasi? Kalau misalnya terjadi penyakit ginjal kronis, kan jadinya fungsi ginjalnya sebagian sudah nggak ada, jadi kita mesti atur makanannya," kata dr Endang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini