TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah pengertian, jenis dan cara menghilangkan milia.
Milia merupakan benjolan kecil seperti beruntusan.
Dikutip dari Grid.id, milia adalah penyakit kulit yang sering muncul pada area kulit wajah, bentuknya seperti jerawat dengan ukuran kecil.
Baca juga: 5 Aktor Korea yang Berperan sebagai Pengacara dalam Drama, Siapa Favoritmu?
Penyebab Milia
Paparan sinar matahari menjadi penyebab utama milia muncul pada wajah.
Hal ini dikarenakan terjadi penumpukan makeup atau produk kecantikan yang dipakai dan menyumbat pori-pori.
Jenis Milia
Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah jenis-jenis milia:
1. Milia primer
Milia jenis ini tumbuh di kelopak mata, dahi, pipi, atau alat kelamin.
Masalah kulit ini bisa dialami anak-anak sampai orang dewasa.
Milia ini bisa sembuh sendiri tanpa diobati.
2. Milia sekunder
Milia jenis ini muncul setelah kulit rusak karena luka bakar, ruam, lecet, terlalu sering terpapar sinar matahari, atau reaksi penggunaan krim atau salep kulit yang terlalu kental.
3. Milia neonatal
Jenis milia ini dialami bayi.
Masalah kulit ini terkadang muncul saat si kecil baru lahir.
Milia pada bayi paling sering muncul di hidung.
Milia ini bisa sembuh sendiri tanpa perlu diobati.
4. Milia remaja
Jenis milia ini biasanya muncul karena kelainan bawaan.
Milia ini bisa muncul sejak bayi, atau tumbuh di kemudian hari saat seseorang beranjak dewasa.
5. Milia erupsi multipel
Jenis milia ini jarang dialami, tapi menyerang sebagian orang.
Benjolan milia ini muncul cukup banyak selama beberapa minggu atau bulan.
Biasanya di wajah, lengan atas, atau perut bagian atas.
Terkadang disertai rasa gatal.
6. Milia plak
Milia ini jamak dialami wanita paruh baya.
Masalah kulit ini kerap muncul bersama kulit yang menonjol, biasanya di belakang telinga, kelopak mata, pipi, atau rahang.
Cara Menghilangkan Milia
Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah cara-cara untuk menghilangkan milia:
1. Hindari mengutak-atik, memencet, atau mengikis milia
Upaya paksa menghilangkan milia tersebut dapat menyebabkan benjolan berdarah, muncul bopeng, sampai bekas luka.
Mengutak-atik wajah yang ditumbuhi milia juga rentan membawa kuman biang infeksi.
2. Gunakan sabun yang lembut untuk membersihkan wajah
Pastikan Anda mencuci muka menggunakan sabun dengan formula yang lembut dan bebas paraben setiap hari.
Beberapa sabun dengan formula “keras” atau mengandung banyak bahan kimia dapat menghilangkan kelembaban alami kulit.
3. Buka pori-pori dengan uap hangat
Setelah kulit dibersihkan, coba hilangkan biang iritasi penyumbat kulit dengan membuka pori-pori wajah dengan uap hangat.
Setelah 5-8 menit, uap hangat dapat membuka pori-pori kulit dengan lembut dan melepaskan sel kulit mati serta biang iritasi lainnya.
Kemudian, tepuk-tepuk wajah sampai kering dan bilas wajah dengan air hangat sampai materi penyumbat pori-pori kulit bersih.
4. Pakai produk eksfoliasi yang aman
Beberapa produk eksfoliasi dapat mengangkat sel kulit mati dan mencegah produksi keratin berlebih.
Gunakan produk eksfoliasi yang aman, contohnya yang mengandung bahan aktif asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat.
Cukup lakukan seminggu sekali.
Hentikan pemakaian produk eksfoliasi jika muncul tanda iritasi seperti kulit ruam atau kemerahan.
5. Gunakan krim retinoid
Krim retinoid mengandung vitamin A yang penting untuk menjaga kesehatan kulit.
Gunakan krim retinoid atau retinol cukup sekali sehari.
Ketika menggunakan retinoid atau retinol, pastikan Anda menggunakan tabir surya saat berada di luar ruangan pada siang hari.
Pasalnya, retinoid membuat kulit lebih sensitif atau rentan terhadap paparan sinar matahari.
6. Lakukan perawatan ekstraksi manual
Jika beragam langkah menghilangkan milia secara alami maupun dengan obat di atas sudah dicoba selama beberapa bulan dan belum berhasil, saatnya mempercayakan perawatan ekstraksi manual pada ahlinya.
Cara menghilangkan milia secara cepat dan tepat ini dikerjakan dokter spesialis kulit.
Prosedur ekstraksi manual dilakukan dengan membuat lubang kecil di permukaan kulit yang ditumbuhi milia.
Dari lubang kecil tersebut, penyebab milia akan didorong keluar dengan alat yang disebut ekstraktor.
(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.com/Mahardini Nur Afifah) (Grid.id/Ridho Nugroho)