Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sering 'menggemeretakkan' gigi saat tengah tertidur.
Lalu apakah hal ini merupakan suatu penyakit ?
Dokter Spesialis Gigi drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati mengatakan bahwa kondisi ini dalam istilah medis dinamakan 'Bruxism' atau 'Bruksisme'.
"Kebetulan dalam bahasa yang sering kami pakai atau bahasa medis adalah Bruxism atau disebutkan juga sebagai Bruksisme," ujar drg Anastasia, dalam live streaming Youtube Tribunnews, Jumat (5/3/2021) malam.
Ia menyebut kondisi seperti ini merupakan suatu gangguan yang dipicu beberapa faktor.
"Itu adalah gangguan komponen sistem pengunyahan akibat aktivitas parafungsional dari area pengunyahan kita, dari gigi dan mulut kita, dari fungsi normalnya," jelas drg Anastasia.
Baca juga: 40 Kambing Ditemukan Mati Tercabik di Bagian Kaki dan Perut, Diduga Digigit Binatang Buas
Menurutnya, kasus dengan kondisi seperti ini banyak dialami masyarakat.
Namun diantara mereka, sebagian besar tidak menyadarinya karena biasanya kebiasaan ini dilakukan saat penderita sedang tidur.
"Nah kasus ini banyak dialami, tetapi biasanya yang menyadarinya atau mengetahuinya adalah bukan sang penderita. Karena sebagian besar dilakukan pada saat penderita itu tidur," kata drg Anastasia.
Bruxism ini, kata dia, terbagi menjadi dua tipe yakni Nocturnal Bruxism dan Diurnal Bruxism.
Untuk mereka yang merupakan penderita Nocturnal Bruxism, biasanya tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan tersebut.
Karena saat mereka melakukan gemeretak gigi itu, kondisi mereka sedang tidak sadar atau tertidur.
Baca juga: Gara-gara Dengar Suara Mandi, Seorang Pria Cabuli Ibu Rumah Tangga di WC Umum, Korban Gigit Pelaku
"Ada yang dilakukan pada malam hari atau dalam kondisi tidur, ini Nocturnal Bruxism yang biasanya tidak disadari oleh penderitanya," papar drg Anastasia.
Sedangkan tipe lainnya yakni Diurnal Bruxism, cenderung lebih mudah dan cepat disadari.
Hal itu karena penderita merasakan hal ini di siang hari, terkadang reaksi lingkungan sekitar yang membuat mereka tersadar bahwa mereka tengah mengalami Diurnal Bruxism.
"Maupun sebagian dilakukan pada siang hari atau Diurnal Bruxism, yang mana pada kejadian ini sang penderita umumnya lebih cepat menyadarinya. Reaksi sekitar biasanya lebih cepat dan kemudian sang penderita menyadarinya dengan sendiri," pungkas drg Anastasia.