TRIBUNNEWS.COM - Belakangan Viral di media sosial cerita seorang gadis yang terkena fibroadenoma mammae (FAM).
Video itu diunggah oleh pemilik akun TikTok @dinaamaalia.
Pada video itu, ia menceritakan awal mula dirinya terkena penyakit tersebut hingga perjuangan dirinya untuk bisa sembuh.
Hingga berita ini diunggah, video itu telah ditonton sebanyak 3,5 juta kali.
Berdasarkan informasi yang disampaikan kepada Tribunnews.com, pemilik nama Dina Amalia Agustina (19) ini menuturkan, ia terkena FAM pada saat dirinya berusia 17 tahun.
Baca juga: Viral Wanita Pamer Pelat Mobil Dinas TNI yang Ternyata Palsu, Kini Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
Baca juga: TKA Pria Asal Korea Tendang Karyawati saat Makan, Videonya Viral dan Pihak Perusahaan Buka Suara
Mulanya pada 2017 dirinya sering mengalami gatal pada bagian payudaranya.
Hingga dua tahun kemudian, ia mengetahui terdapat benjolan pada bagian tubuhnya tersebut.
Mengetahui hal tersebut, ia lantas berinisiatif untuk memeriksakan dirinya ke dokter.
Hingga akhirnya, ia didiagnosis terkena FAM.
"Aku periksa ke dokter umum untuk konsultasi , terus diagnosanya FAM lalu aku disuruh ke dokter bedah, diagnosanya sama FAM," terangnya Rabu (3/3/2021).
Namun setelah tiga bulan di diagnosis, ia dinyatakan sembuh oleh dokter yang menanganinya pada saat itu.
Lantas sebenarnya apa itu FAM?
Dilansir bethsaidahospitals.com, FAM (Fibroadenoma Mammae) adalah jenis tumor jinak payudara yang paling sering ditemukan dan sering terjadi pada wanita usia muda (masa reproduksi).
FAM merupakan pertumbuhan berlebih jaringan payudara yang disebabkan kemungkinan karena sensitivitas jaringan terhadap hormon estrogen dan bervariasi selama siklus menstruasi dan kehamilan serta dapat mengecil setelah menopause.
Kelainan ini berupa suatu benjolan yang berbatas tegas dan mudah digerakkan. FAM biasanya tidak bergejala dan sering ditemukan secara kebetulan.
FAM umumnya terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50 tahun.
Kejadian perkembangan FAM menjadi kanker payudara masih langka dengan laporan sekitar 20/10.000 sampai 125/10.000 orang yang berisiko.
Klasifikasi FAM
1. Common FAM
- Benjolan yang umumnya tunggal (80%).
- Berdiameter 1-3 cm (simple FAM).
- Berbentuk bulat atau oval.
- Berbatas tegas dan mudah digerakkan serta sering terjadi pada usia 21-25 tahun.
2. Giant FAM
- Benjolan dengan ukuran > 5cm
- Angka kejadian sebanyak 4% dari seluruh FAM.
3. Juvenile FAM
- Kejadian 0.5 – 2 % dari seluruh FAM.
- Sering terjadi multiple atau bilateral.
Faktor Resiko
- Umur : wanita usia muda < 30 tahun
- Riwayat perkawinan : Tidak menikah dapat meningkatkan risiko terkena FAM
- Paritas : Penurunan paritas (riwayat melahirkan) meningkatkan kejadian FAM
- Penggunaan hormon: Penggunaan kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen meningkatkan kejadian FAM
- Obesitas : Berat badan berlebih akan meningkatkan risiko terkena FAM
- Riwayat keluarga : Riwayat kanker payudara pada keluarga tingkat pertama (ibu/ saudara perempuan) meningkatkan resiko kejadian FAM.
- Stress : Kondisi stress meningkatkan produksi hormon estrogen yang meningkatkan risiko kejadian FAM
- Faktor Lingkungan : Tinggal di dekat pabrik yang memproduksi Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya FAM. PAHs dibentuk oleh pembakaran tidak sempurna dari karbon yang mengandung bahan bakar seperti kayu, batu bara, diesel, lemak, tembakau dan dupa
Gejala Klinis
- FAM berupa benjolan pada permukaan payudara
- Memiliki batas yang tegas
- Bulat atau oval
- Konsistensi padat dan kenyal
- Sering berdiameter 1-4 cm, dapat diraba dan digerakkan dengan bebas
- Umumnya fibroadenoma tidak menimbulkan rasa nyeri.
Baca juga: VIRAL Cerita Wanita Didatangi Penjual Lemari 3 Kali dalam Sehari, Minta Dibeli karena Sudah Lelah
Baca juga: VIRAL Kisah Wanita Derita Tumor Payudara, Hampir Setiap Hari Konsumsi Makanan Instan
Terapi
FAM merupakan tumor jinak, sehingga terapi yang dilakukan adalah eksisi biopsi tanpa dilakukan pengangkatan payudara.
Pembedahan ini bertujuan dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat disekitarnya.
Operasi ini tidak akan mengubah bentuk payudara tetapi meninggalkan jaringan parut yang akan digantikan jaringan normal secara perlahan.
Pencegahan
- Menghindari paparan zat yang memicu perkembangan sel tumor FAM seperti makanan yang terkontaminasi zat/hormonal.
- Meghindari kontrasepsi dengan komponen utama estrogen.
- Menghindari paparan zat Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs).
- Mengonsumsi sayuran dan buah
- Menghindari makanan tinggi lemak.
- Rajin melakukan SADARI setiap bulan secara teratur dengan waktu terbaik yaitu beberapa hari setelah periode menstruasi terakhir.
SADARI dapat dilakukan di depan cermin, saat mandi, atau saat berbaring.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)