Begitupun dengan pemeriksaan radiologi MRI, kata Andika, juga menyatakan hal yang sama.
Menurut data saat ini, kata dia, di setiap 250 bayi laki yang lahir ada satu yang mengalami kelainan atau hipospadias atau empat orang setiap 1000 kelahiran bayi laki.
Secara hipotetis, kata Andika, di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 270 juta jiwa maka ada 1.080.000 anak laki-laki yang lahir dengan kelainan pada sistem reproduksinya.
Lantas sebenarnya apa itu Hipospadia?
Dilansir cdc.goc, hipospadia adalah cacat lahir pada anak laki-laki di mana pembukaan uretra tidak terletak di ujung penis.
Pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk secara tidak normal selama minggu ke 8-14 kehamilan.
Pembukaan abnormal dapat terbentuk di mana saja, dari tepat di bawah ujung penis hingga skrotum.
Ada beberapa derajat hipospadia, beberapa bisa kecil dan beberapa lebih parah.
Anak laki-laki dengan hipospadia terkadang memiliki penis yang melengkung.
Mereka mungkin memiliki masalah dengan penyemprotan urine yang tidak normal dan mungkin harus duduk untuk buang air kecil.
Pada beberapa anak laki-laki dengan hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.
Jika hipospadia tidak ditangani, dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.
Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.
Para peneliti memperkirakan sekitar 1 dari setiap 200 bayi lahir dengan hipospadia di wilayah Amerika Serikat.